Tuesday, May 17, 2011

Asal Usul Siomay


share on facebook
Siomai atau siomay adalah salah satu jenis dim sum. Dalam bahasa Mandarin, makanan ini disebut shaomai, sementara dalam bahasa Kanton disebut siu maai. Dalam dialek Beijing, makanan ini juga ditulis sebagai 燒 麥, dan juga dibaca shaomai. Kulit siomai adalah serupa dengan kulit pangsit. Makanan ini konon berasal dari Mongolia Dalam.

Masakan China

Dalam resep masakan Cina, siomai adalah daging babi cincang yang dibungkus kulit yang tipis dari tepung terigu. Walaupun demikian, siomai juga dibuat dari udang, daging kepiting, atau daging sapi. Siomai dibuat berbentuk silinder, dan di atasnya diberi hiasan seperti telur kepiting, parutan wortel, atau kacang polong. Setelah dimatangkan dengan cara dikukus, siomai dimakan dengan cuka atau kecap asin.


Masakan Indonesia

Dalam masakan Indonesia terdapat berbagai jenis variasi siomai berdasarkan daging untuk isi, mulai dari siomai ikan tenggiri, ayam, udang, kepiting, atau campuran daging ayam dan udang. Bahan untuk isi dicampur dengan sagu atau tapioka. Siomai juga tidak lagi dibungkus dengan kulit dari tepung terigu.


Telur ayam dan sayuran seperti kentang, peria, dan kubis dengan isi atau tanpa isi juga dihidangkan di dalam satu piring bersama-sama siomai. Tahu bakso (tahu isi) juga termasuk ke dalam jenis siomai.

Siomai (siomai bandung) dihidangkan setelah disiram saus kacang yang dibuat dari kacang tanah yang dihaluskan dan diencerkan dengan air. Bumbu untuk saus kacang antara lain cabai, gula pasir, bawang putih, garam dapur, dan cuka atau jeruk limau. Sewaktu disajikan, siomai bisa diberi tambahan kecap manis, sambal botol, atau saus tomat



sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Asal Usul Siomay

Tuesday, May 10, 2011

Ahli Gembok


share on facebook
Alkisah, seorang ahli kunci yang sangat termasyhur bermaksud mewariskan satu ilmu tertinggi dalam dunia perkuncian. Ahli kunci ini memiliki dua orang murid yang sama-sama pandai. Setelah beberapa tahun dididik, kedua orang murid itu sudah mahir dan menguasai semua teknik membuka segala jenis gembok. Hanya saja, ilmu tertinggi itu harus diwariskan hanya kepada satu orang yang benar-benar memenuhi kriteria. Oleh karena itu, untuk menentukan pewaris ilmunya, si ahli kunci tadi kemudian menggelar sebuah ujian yang diadakan pada waktu bersamaan.

Maka disiapkanlah dua buah peti yang tergembok rapat dan di dalamnya diisi dengan satu bungkusan berisi barang berharga. Kedua peti yang tergembok rapat itu lalu ditempatkan di dalam dua kamar yang bersebelahan. Berikutnya, murid pertama dan murid kedua disuruh masuk ke dalam kamar-kamar tadi secara bersamaan. "Tugas kalian adalah membuka gembok peti-peti di dalam kamar itu. Ayo, laksanakan...!" perintah si ahli kunci.

Tidak lama kemudian, murid pertama keluar dari kamar lebih dulu dan tampak berhasil menyelesasikan tugasnya. Sang ahli kunci langsung bertanya, "Bagus, tampaknya kau berhasil mengerjakan tugasmu. Apa isi peti itu?"

Murid pertama menjawab dengan percaya diri dan perasaan penuh kemenangan, "Di dalam peti itu terdapat sebuah bungkusan. Dan di dalam bungkusan itu ada sebuah permata yang berkilauan.. Indah sekali! Andaikan saya bisa memiliki permata itu."

Mendengar jawaban itu yang penuh dengan rasa percaya diri itu, si ahli kunci tersenyum bijak. Ia segera menoleh ke arah murid kedua yang baru saja keluar dari kamar. Ia langsung menanyakan hal yang sama, "Bagus,tampaknya kau juga berhasil mengerjakan tugasmu. Apa isi peti itu?"

Mengetahui dirinya kalah cepat dalam membuka peti, murid kedua hanya menjawab dengan pelan. "Saya hanya membuka gembok peti itu, lalu keluar. Saya tidak membuka petinya, apalagi melihat isinya."

Mendengar jawaban itu, sang ahli kunci tersenyum puas. "Baiklah. Berdasarkan hasil ujian tadi, maka kau murid kedua, kaulah pemenangnya. Engkaulah yang akan mewarisi ilmu tertinggi dalam dunia perkuncian yang aku miliki," demikian si ahli kunci memutuskan.

Keputusan ahli kunci itu kontan membuat murid pertama kaget setengah mati. "Guru...!" teriak murid pertama yang kecewa.

"Bukankah saya yang berhasil membuka gembok lebih cepat? Mengapa bukan saya yang dipilih sebagai pewaris ilmu itu?" tanya si murid pertama dengan gusar.

Mendengar kegusaran murid pertamanya itu, si ahli kunci kembali tersenyum bijak. "Murid-muridku, dengar! Profesi kita adalah tukang kunci dan membuka gembok adalah tugas kita. Kita harus membantu orang membuka gembok yang kuncinya hilang atau rusak. Jika gembok sudah dibuka, tugas kita selesai. Kalau kita juga ingin melihat isinya, itu berarti melanggar kode etik profesi kita sebagai ahli kunci."

Selanjutnya, si ahli kunci meneruskan nasihatnya. "Tidak perduli apa pun pekerjaan kita, moral dan etika profesional harus dijunjung tinggi. Tanpa moral dan etika, maka seorang ahli kunci bisa dengan mudah beralih profesi menjadi seorang pencuri. Kalian mengerti?"

Mendengar hal itu, murid pertama mengangguk-anggukkan kepala. Dia menyadari di mana letak kesalahannya. Dia juga bersyukur telah mendapat satu lagi pelajaran moral yang sangat berharga sebelum terjun ke tengah-tengah masyarakat. Walaupun kecewa karena dirinya tidak bisa menjadi pewaris ilmu tertinggi yang dimiliki gurunya, murid pertama merasa tetap mendapatkan sebuah ilmu yang berharga sekali. Itulah ilmu mengenai moral dan etika profesional. Sejak saat itu, murid pertama berjanji pada diri sendiri, kelak dalam menjalankan profesinya, ia akan menjadi seorang ahli kunci professional yang menjunjung tinggi moralitas dan etika profesinya.



sumber: disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Ahli Gembok

Monday, May 9, 2011

Percakapan Yang Membuat Kita Bangga Menjadi Orang Indonesia


share on facebook

A —> Aku seorang Indonesia
B —> Bangsa Asing (yang ingin mengetahui Indonesia)
Jatidiri Bangsa Indonesia. Mari kita Pertahankan/Wujudkan kembali.

Negara yang kaya

B : Apa yang menarik dari Negara Indonesia ?
A : Sesuatu yang membuat para penjajah bertahan 350 tahun, dimana setiap harinya teman mereka tertusuk sebatang bambu di perutnya.

Semangat persatuan

B : Bagaimana aku bisa membayangkan perjuangan pahlawan Indonesia?
A : Bayangkan jutaan rayap kecil di rumah yang kokoh, saat kau mengusirnya, keesokan harinya akan muncul yang lebih banyak, dan saat kau membiarkannya, saat itu kau kehilangan salah satu rumahmu.

Kepahlawanan yang berani

B : Benarkah para pahlawan Indonesia adalah pemberani ?
A : Bisakah kau berlari menghidari peluru yang ditembakan dari senapan?
Jika kau tak bisa, maukah kau berlari ke arah senapan dengan menggenggam sebatang pedang?

Negara yang merdeka

B : Apakah kemerdekaan Indonesia sangat berarti bagi kalian ?
A : Saat pejuang tersenyum dalam kematiannya, mereka berpesan: “kematianku adalah kemerdekaan anak istriku suatu saat nanti”, adakah yang lebih berarti dari itu ?

Bangsa yang ramah

B : Bagaimana aku berkomunikasi dengan seorang Indonesia dimana aku belum pernah mengenalnya?
A : saat kau menatap wajah mereka dan menundukan kepalamu, saat itu juga mereka adalah teman mu.

keanekaragaman makhluk hidup

B : jelaskan tentang makhluk hidup yang ada di Indonesia?
A : Bayangkan 10% tumbuhan, 12% mamalia, 16% reptil, 17%burung, 25% ikan yang ada di dunia hidup dan berada di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 % dari luas Dunia.

Bangsa yang bermoral

B : Akan kah kalian Indonesia ingin menjadi negara terkaya di Dunia?
A : Jika kami menjual 1700 pulau yang ada disini, dimana di setiap pulaunya sangat mungkin kau menemukan tambang berharga,mungkin kami bisa memakai jahitan permata di tubuh kami, namun tubuh kami semua ini tidak akan sebanding dengan 1 pulau penuh kenangan, jadi untuk apa penutup yang lebih berharga dengan apa yang di tutupinya.

Populasi yang besar

B : Seberapa banyak penduduk yang ada di Indonesia?
A : Saat kau berbuat kasar kepada kami, saat itu kau bersiap mengahdapi 3.4% dari seluruh penduduk dunia.

Rela berkorban

B : Apa yang kalian lakukan kepada orang yang lebih tua?
A : Sewaktu aku duduk dalam bus yang penuh, Seorang Ibu Tua datang, dan akupun memberikan tempat dudukku kepadanya, aku berusaha mengalah, Dia tersenyum lalu membiarkan kedua anaknya duduk dan dia berdiri disampingku.

Gotong royong

B : Apakah kerjasama diantara kalian terjaga dengan erat ?
A : Bangunlah sebuah rumah di desa-desa kami, maka calon tetanggamu akan bertanya : “Ada yang bisa kami bantu ?” dengan senyumnya yang polos

Tenggang rasa

B : Apa arti tenggang rasa diantara kalian ?
A : Saat kau tiba-tiba mati disini sebagai orang yang tak dikenal, Aku pastikan Kamu akan mendapatkan pemakaman yang layak.

Bahasa Indonesia

B : Apa arti Bahasa Indonesia di mata kalian?
A : Bahasa yang akan berusaha menyatukan minimal 200 jiwa manusia.

Kaya akan etnis

B : Aku ingin mengetahui tentang seluruh etnis di Indonesia?
A : Kau sedikitnya harus mengenal 300 etnis di Indonesia, dan butuh seumur hidupmu untuk memahaminya.

Bangsa yang beragama

B : Agama apa saja yang ada di Indonesia?
A : Bukan jenisnya yang perlu kau ketahui, tapi ajarannya. Dimana Indonesia adalah negara yang beragama, dimana seluruh agamanya mengajarkan kebenaran.

Warisan busana yang kreatif

B : Bagaimana keunggulan busana di Indonesia?
A : Jika kau pernah mengenal batik, berarti kau pernah ingin mengenakanya.

Warisan seni musik yang berharga

B : Apakah musik tradisional Indonesia begitu beragam ?
A : Setiap 33 propinsi di indonesia mempunyai satu musik tradisional, setiap orang yang memainkanya mempunyai gaya yang berbeda-beda, dan setiap daerah memiliki karakteristik alat musik yang berbeda-beda juga.

Kesadaran

B : Mengapa banyak orang miskin di Indonesia?
A : Disaat senyuman para petinggi bangsa adalah senyuman yang damai , saya yakin kami semua bisa bangkit.

Sesuatu yang tidak terlupakan

A : Mengapa kamu banyak tanya ?, Ayo silahkan datang ke negara kami, Indonesia

dengan senyum B menjawab
B : Aku takut tak akan mampu meninggalkanya…

Kesimpulan :
Mari kita bentuk suatu prinsip yang kuat dan maju dimana kita telah mempunyai banyak potensi di indonesia ini. Indonesia telah memberi banyak sesuatu kepada kita, Sekarang giliran kita memberi sesuatu kepada nya…dengan membangunya, mengembangkanya, mempertahankanya, serta mencintainya. Kembangkan berbagai sektor, pendidikan dan teknologi.

Indonesia telah melahirkan kita, giliran kita melahirkan kembali Indonesia yang lebih baik


sumber : disini 

Please write a comment after you read this article. Thx..!!

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Percakapan Yang Membuat Kita Bangga Menjadi Orang Indonesia

Sunday, May 8, 2011

Belajar itu Tiada Batasnya, Hidup Sampai Tua, Belajar Sampai Tua


share on facebook
Dunia senantiasa mengalami perubahan, begitu pula dengan manusia. Perubahan memang tidak dapat kita hindari, akan tetapi bukan berarti harus menghilangkan sama sekali nilai-nilai lama. Kuno tidak selamanya jelek, modern tidak selamanya baik. Dengan mempelajari sejarah kita akan dapat menyerap nilai-nilai positif  lantas mengembangkannya agar bisa sesuai dengan kondisi jaman. 

Dewasa ini setiap orang berlomba-lomba untuk dapat menimba ilmu setinggi bintang di langit. Jika ada s4/s5 tentunya orang tidak akan puas lagi dengan hanya memiliki gelar sebagai professor/guru besar. Banyak sekali motivasi orang untuk menimba ilmu setinggi-tingginya, salah satu yang paling umum adalah untuk memperoleh penghidupan yang lebih baik. Memiliki pendidikan yang lebih tinggi maka kesempatan berkarya akan lebih luas. 

Ada  pepatah dalam bahasa mandarin yang berbunyi xue hai wu ya huo dao lao xue dao lao 学海无涯,活到老,学到老,bisa diterjemahkan dalam bahasa indonesia kurang lebih begini: "Belajar itu tiada batasnya, hidup sampai tua, belajar sampai tua". Dengan demikian orang-orang kuno sebenarnya memiliki pandangan yang sangat luas & mendalam tentang belajar. Seseorang seumur hidupnya harus belajar, belajar itu tidak mengenal tempat & waktu. 

Dalam masyarakat tionghua masa lalu juga dikenal adanya kasta, ada 4 kasta. 4 kasta di urutkan dari yang teratas ke yang terendah adalah: golongan pelajar, golongan petani, golongan tukang, golongan pedagang. Pedagang berada pada urutan terakhir karena selalu membicarakan untung-rugi. Pelajar menempati urutan teratas karena dinilai memiliki budi pekerti yang luhur. 

Dalam kitab kuno 3 Aksara 三字经 diuraikan bahwa sebelum seseorang mempelajari ilmu pengetahuan terlebih dahulu harus belajar bagaimana berbakti kepada orang tua, antar saudara bisa harmonis. Bahkan dalam kitab Lun Yu 论语 jelas dikatakan: Seseorang walau tidak memiliki pengetahuan yang luas akan tetapi dapat mempraktekkan bagaimana menjadi manusia yang seutuhnya,  memiliki budi pekerti dapat disebut sebagai seorang terpelajar. 

Ilmu pengetahuan diperoleh dari bangku pendidikan formal. Bebicara tentang pendidikan formal, dewasa ini ada banyak pihak yang terkait. Pemerintah memang berkewajiban untuk menyediakan fasilitas pendidikan yang memadai, tapi bukan berarti pihak yang lain lantas lepas tangan & terus mengkritik pemerintah tiada habis. Masih ada 3 pihak selain pemerintah yang ikut menentukan proses pendidikan bisa berhasil/tidak, yaitu: orang tua, guru, diri kita sendiri sebagai murid. 

Adalah suatu kesalahan bagi orang tua jika ia hanya mampu memberi makan kepada anak-anaknya tanpa memberikan pendidikan yang cukup. Ada pepatah dalam bahasa mandari yang berbunyi: yang er dai lao ji gu fang ji, yanng zi bu jiao bu ru yang li, yang nu bu jiao bu ru yang zhu 养儿待老,积谷防饥。养子不教,不如养驴。养女不教,不如养猪。“Membesarkan anak agar mempunyai sandaran di hari tua, menyimpan biji-bijian untuk mengantisipasi datangnya bahaya kelaparan. Membesarkan anak lelaki tanpa mendidik, lebih parah daripada memelihara seekor keledai. Membesarkan anak perempuan tanpa mendidik, lebih parah daripada memelihara seekor babi. Orang tua walau dalam keadaan yang serba terbatas senantiasa mencarikan sekolah yang terbaik untuk kita. Coba mari kita renungkan, dulu kita waktu daftar SMP, SMA, kuliah masuk kategori apa, berapa banyak uang yang telah mereka keluarkan demi kita? Sudahkah kita berusaha maksimal untuk mencapai kategori teratas demi meringankan beban ortu?

Tugas guru ada 2 yaitu mengajar & mendidik. Mengajar jauh lebih mudah daripada mendidik. Mendidik membutuhkan proses yang panjang, sedangkan mengajar hasilnya bisa langsung terlihat. Mengajar cukup berbagi pengetahuan dengan murid, mendidik itu menanamkan nilai-nilai positif. Dulu sewaktu smp di sekolah jika ada yang ketahuan mengeluarkan kata-kata jorok, tidak akan dihukum ”berat”. Mereka cukup di suruh kumur dengan air sebanyak satu ember besar. Ini adalah nilai-nilai mendidik. Dengan adanya hukuman tersebut para guru ke depannya mengharapkan agar kelak kita tidak sembarangan berkata kotor. 

Terakhir adalah kita sendiri. Manusia dilahirkan sama, kelak mau menjadi pandai/tidak tergantung diri kita sendiri. Jika pemerintah sudah memberikan pelayanan yang terbaik, orang tua sudah memberikan dukungan penuh, guru sudah berjerih payah jika masih kurang berhasil salahkan diri sendiri. 


Artikel diatas adalah kiriman dari Xie Zheng Ming. Bagi kalian yang mempunyai artikel menarik seputar ajaran Kong Zi, cerita budi pekerti, dsb dapat mengirimkan ke alamat email: meandconfucius@gmail.com. Thanks



Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Belajar itu Tiada Batasnya, Hidup Sampai Tua, Belajar Sampai Tua

Dialog Kecil Antara Pensil & Penghapus


share on facebook
Pensil : Maafkan aku ya.

Penghapus : Maafkan untuk apa? Kamu tidak melakukan kesalahan apa-apa.

Pensil: Aku minta maaf karena telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan, kamu selalu berada di sana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi semakin kecil dan kecil setiap saat.

Penghapus : Hal itu benar. Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu bahwa aku akan pergi dan kau akan menggantikan diriku dengan yang baru. Aku sungguh bahagia dengan perananku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku tidak suka melihat dirimu bersedih

Orang tua kita layaknya si penghapus sedangkan kita layaknya si pensil. Mereka (Orang tua) selalu ada untuk anak-anak mereka, memperbaiki kesalahan anak-anaknya.

Terkadang, seiring berjalannya waktu
Mereka akan terluka dan akan menjadi semakin kecil
(Dalam hal ini, maksudnya bertambah tua dan akhirnya meninggal).

Walaupun anak-anak mereka akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri). Namun orang tua akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta mereka merasa khawatir ataupun sedih.

Hingga saat ini, kalau anda masih mendapati diri anda selalu menjadi si pensil. Dan hal itu pasti akan sangat menyakitkan diri anda , apalagi kalau melihat si penghapus atau orang tua semakin bertambah "kecil" dan "kecil" seiring berjalannya waktu.

Dan kita tahu bahwa suatu hari kelak , yang tertinggal hanyalah kenangan “si penghapus” dgn segala kenangan yang pernah di lalui dan miliki bersama mereka.

Kisah ini kami dedikasikan secara khusus kepada seluruh orang tua agar janganlah anda bosan menjadi “ penghapus “.

Ini adalah kisah percakapan antara si pensil dan si penghapus sungguh inspiratif.




sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Dialog Kecil Antara Pensil & Penghapus

Saturday, May 7, 2011

Dupa/Hio (2)


share on facebook
Artikel sebelumnya: Dupa/Hio

Warna dupa dari hio tersebut tergantung dari bahan baku yang dipakai karena pada dasarnya bahan dupa terutama terdiri dari serbuk kayu jati yang dihaluskan sebagai bahan dasar dan perekat dari tepung tapioka yang di campur dengan parfum dan pewarna (untuk dupa kualitas rendah) atau bahan ramuan kayu wangi dan rempah alami (gubal kayu gaharu, cendana, kulit langsat yang dikeringkan, kayu cedar - cemara merah, kayu manis, serbuk bunga yang dikeringkan, kulit jeruk dan kayu aromatik lainnya) dan resin wangi alami seperti kemenyan, getah damar wangi, getrah gaharu pekat, kesturi (kelenjar wangi dari hewan semacam musang dan menjangan), dan onem (bagian dari penutup siput laut) untuk hio berkualitas bagus dan mahal harganya.

Khusus untuk hio kualitas rendah (walau tak selalu murah harganya), sering di celup dalam pewarna untuk menambah penampilan dan daya jual (dupa India memakai resin petroleum dan getah serta parfum yang menimbulkan sesak napas dan batuk).

Hio berkualitas tinggi wajarnya tidak dicelup sepuhan pewarna karena akan merubah aroma asli dupa. Dupa yang di celup biasanya diberi parfum pewangi yang berbau keras menyengat, sedangkan ciri dupa berkualitas tinggi, harumnya tidak keras, tidak menimbulkan rasa sesak dan batuk, tetapi harumnya yang halus dapat bertahan lama dan menempel serta dapat tercium dari jarak yang jauh sekali. Dupa berkualitas tinggi biasa juga dipakai untuk terapi aroma.

Ditradisi lain seperti di Jepang, Korea, India, Bali dupa dibuat berwarna-warni tanpa ada signifikan arti tertentu.




sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Dupa/Hio (2)

Sunday, May 1, 2011

Mahjong


share on facebook
Mahjong (Hanzi tradisional: 麻將; bahasa Tionghoa: 麻将; Pinyin: Májiàng; Kantonis: Màhjeung; atau bahasa Tionghoa: 麻雀; pinyin: Máquè; Kantonis: Màhjeuk; Indonesia: ma-ciok; ejaan Inggris lainnya yang umum antara lain mahjongg, majiang, mah-jong atau mah-jongg) adalah sebuah permainan untuk empat orang yang berasal dari Cina. Ini adalah permainan yang menuntut kecakapan, strategi, kecerdasan, kalkulasi, dan peruntungan. Tergantung pada variasi permainannya, faktor keberuntungan bisa kecil atau dominan. Di Asia, mahjong adalah permainan yang populer untuk judi atau permainan komputer.

Tujuan permainan ini adalah membangun seri yang lengkap (biasanya tiga set) dari 13 atau 16 batu. Orang pertama yang mencapai tujuan ini adalah pemenangnya. Batu yang menang melengkapi serinya menjadi 14 atau 17 batu.


Sejarah

Mahjong di Cina



Salah satu mitos tentang asal-usul Mahjong mengatakan bahwa Kong Hu Cu, sang filsuf Cina, telah mengembangkan permainan ini sekitar tahun 500 SM. menurut mitos ini, permainan ini muncul bersamaan di berbagai provinsi Cina bertepatan dengan perjalanan Kong Hu Cu ketika ia menyebarkan ajaran-ajarannya yang baru. Namun tidak ada bukti yang mendukung pernyataan ini. Ketiga batu naga (utama) juga sesuai dengan ketiga kebajikan utama yang diwariskan oleh Kong Hu Cu. Zhong (, tengah) yang berwarna merah, Fa (, kemakmuran) hijau, Bai (, putih) Putih berarti kedermawanan, ketulusan, dan setia kepada keluarga, juga dalam mitos ini. Kenyataannya, "tengah" di sini kemungkinan sekali sebuah rujukan kepada 中国 (zhōngguó) — atau Cina, nama resminya dalam bahasa Tionghoa.


Mitos ini juga mengklaim bahwa Kong Hu Cu suka akan burung-burung. Hal ini agaknya menerangkar arti nama "Mahjong" (burung gereja). Kong Hu Cu berasal dari Cina Selatan, dan "Mahjong" berasal dari ucapan nama dalam bahasa Yueyu (Kantonis) yang dibaratkan untuk permainan ini (pengucapan dialek Cina Selatan sesungguhnya lebih dekat ke ucapan Tionghoa klasik (jadi, lebih konservatif) . Namun demikian, tidak ada bukti bahwa mahjong sudah ada sebelum era Taiping sehingga tampaknya tak mungkin bahwa Kong Hu Cu adalah pencipta permainan ini.

Sebuah teori lain menyiratkan bahwa permainan ini dikembangkan dari permainan kartu dan domino Cina yang sudah ada sebelumnya sekitar tahun 1850. Beberapa sejarahwan percaya bahwa permainan ini didasarkan pada permainan kartu Cina yang bernama Mádiào (馬吊) (juga dikenal sebagai Ma Tiae, artinya, Kuda Gantung; atau Yèzí (葉子), Daun) pada awal Dinasti Ming.Permainan ini menggunakan 40 lembar kartu yang mirip dengan kartu-kartu yang digunakan dalam permainan Ya Pei. Ke-40 kartu ini, yang diberi nomor 1-9 dalam 4 ragam bersama-sama dengan empat kartu bunga tambahan, sangat mirip dengan penomoran untuk batu-batu mahjong sekarang. Hingga kini masih ada perdebatan tentang siapa yang menciptakan permainan ini. Sebuah teori mengatakan bahwa para perwira tentara Cina yang bertugas pada masa Pemberontakan Tai Ping menciptakan permainan ini untuk melewatkan waktu. Teori lain mengatakan bahwa seorang bangsawan yang tinggal di daerah Shanghai menciptakan permainan ini antara 1870 dan 1875. Diduga bahwa sekitar 1850 di kota Níngpō dua bersaudara menciptakan Mahjong dari permainan Mádiào yang telah ada sebelumnya.

Permainan tradisional Cina ini dilarang di negaranya sendiri pada 1949, ketika Republik Rakyat Cina terbentuk. Pemerintahan komunis yang baru menganggap segala bentuk kegiatan judi sebagai lambang kebusukan kapitalis. Setelah Revolusi Kebudayaan, permainan ini dihidupkan kembali, dan sekali lagi Mahjong menjadi permainan rekreasi rakyat Cina.



sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Mahjong

Kurir Istimewa


share on facebook
Suasana hari Jumat di sebuah kantor, tampak sebagian karyawan kurang bersemangat. Hal ini disebabkan karena sudah dekat waktunya para pegawai libur akhir pekan. 

Hari itu, office boy kantor tersebut, tiba-tiba tidak masuk kerja. Padahal, ada kebutuhan mendesak untuk mengirim sejumlah dokumen penting ke relasi di luar kota, yang biasanya dikerjakan oleh si office boy tersebut. Demi menghemat waktu, maka kantor itu memutuskan menggunakan jasa kurir untuk mengirim dokumen penting tersebut. 

Tak lama menunggu, nampak seseorang dari perusahaan jasa kurir yang ditugaskan datang untuk mengambil dokumen itu. Namun, sungguh pemandangan yang mengagetkan. Kurir yang datang adalah seorang yang cacat. Ia tidak mempunyai kaki. Kedua penyangga tubuhnya buntung hingga sebatas lutut. Untuk berjalan, ia menggunakan bantuan papan yang diberi roda kecil untuk menopang tubuhnya. Dengan papan itu, ia bisa berjalan sambil mengayunkan tangan. Papan itu juga berfungsi untuk menaruh barang yang akan dikirimkan oleh pelanggan jasa kurir tempatnya bekerja. 

Melihat kondisi sang kurir, orang-orang di kantor itu spontan keheranan. Ada yang merasa kasihan, namun ada pula yang mengungkapkan kejengkelannya. Jengkel pada perusahaan kurir, mengapa orang cacat yang dikirim untuk tugas seperti itu. Namun, mereka juga merasa kasihan melihat perjuangan si cacat karena harus bersusah payah demi hidupnya. 

Tapi, rasa kasihan itu segera berubah menjadi rasa kagum sekaligus hormat. Rasa itu muncul ketika salah satu pegawai menawarkan bantuan untuk mengambilkan dokumen yang akan dikirim yang kebetulan masih berada di lantai dua. 

“Mas, tunggu disini saja, biar saya yang ke atas menggambilkan dokumennya untuk Mas…. Kasihan kan, mas harus mengambil ke lantai dua,” sebut pegawai itu. 

“Jangan ..jangan Pak. Biar saya sendiri yang mengambil ke atas. Sudah biasa kok. Tak perlu merepotkan Bapak. Tapi, terima kasih atas kebaikannya,” jawab kurir itu.

“Nggak kok…tidak apa-apa. Tidak merepotkan. Mas tunggu di sini saja, sebentar lagi saya ambilkan ke atas...,” sergah si pegawai.

“Maaf Pak. Bukan saya tidak mau dibantu. Tapi ini sudah tugas saya, dan saya juga sudah biasa kok. Lagipula, kalau setiap orang membantu saya, malah saya nanti jadi pemalas dan tidak bisa berbuat apa-apa karena terbiasa menggantungkan diri pada bantuan orang lain,” sebutnya lugu, tanpa bermaksud mengada-ada. 

Setelah itu, tak lama ia pun segera memulai aksinya mengayunkan tangan dengan lincah, mendorong tubuhnya menaiki tangga satu persatu. 

Pegawai yang menyaksikan kejadian itu pun terdiam dalam kekaguman. Orang cacat itu telah memberi sebuah pelajaran yang sangat berharga. Meskipun cacat, dia tidak ingin dikasihani. Meski punya kekurangan, dia memiliki semangat juang yang luar biasa untuk bekerja dan mandiri. 

Kejadian itu, sungguh membuat sebagian pegawai yang tadinya bermalas-malasan merasa malu. Sebab, mereka yang bertubuh normal merasa kalah semangatnya dengan orang yang bertubuh cacat. Maka, semua pekerja di kantor itu pun segera bergegas untuk kembali menyelesaikan pekerjaannya, kali ini dengan semangat yang menggebu-gebu.



sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Kurir Istimewa