Tuesday, August 31, 2010

Tongkat Besi Diasah Menjadi Jarum


share on facebook
Li Bai adalah seorang penyair tersohor dari dinasti Tang. Li Bai mendapat julukan sebagai "Dewa Penyair". Akan tetapi sewaktu usia belia, dia adalah seorang anak yang nakal dan malas.

Pelajaran sekolah pada masa itu kebanyakan mengenai sejarah dan keanekaragaman status sosial, yang cukup menyulitkan Li Bai. Maka Li Bai kecil yang tidak mau bersusah payah itu sering membolos pelajaran, asyik bermain diluar sekolah.

Pada suatu hari Li Bai kecil dibuat pusing dengan pelajaran yang tidak dia sukai. Dia lalu memutuskan melarikan diri dari kelasnya dan pergi ke tepi sungai yang ada di pinggiran kota.
Tempat itu sangat menyenangkan bagi Li Bai kecil. Di sana terdapat bunga yang indah, matahari yang cerah, bunyi air mengalir dan kesemuanya ini terasa lebih menggairahkan daripada raut wajah Gurunya yang penuhi dengan jenggot putih.

Li Bai kecil berlari-lari bagaikan seekor burung kecil yang terbang ke langit biru. Pada saat itu, dia tiba-tiba melihat seorang nenek tua. Seluruh rambutnya putih, sedang asyik berjongkok di seberang sungai. Tangannya memegang sebatang besi yang panjang dan tebal.

Si nenek sedang asyik mengasah batangan besi itu di atas batu yang kilap dan halus. Li Bai kecil sangat keheranan melihatnya dan bertanya, "Nenek sedang apa?"

"Oh, nenek sedang mengasah jarum," jawab nenek itu. "Mengasah jarum?!" kata Li Bai kecil dengan terkejut. "Nenek mau mengasah tongkat besi sebesar ini menjadi sebuah jarum sulam? Sampai kapan jadinya?"

Nenek tua itu berkata pada Li Bai kecil, "Meskipun besi ini besar, tetapi dia tak akan bisa bertahan bila nenek tiap hari mengasahnya. Tiap hari akan mengecil sedikit, lama kelamaan pasti bisa menjadi sebesar jarum."

Mendengar perkataan nenek tua itu, Li Bai kecil tiba-tiba mengerti sesuatu, dia berpikir, "Oh iya, bila mengerjakan sesuatu dapat tekun seperti nenek tua ini, tidak takut susah, dengan sabar tiap hari me-ngerjakannya, maka sesulit apapun pasti bisa kita kerjakan. Belajar juga harus demikian."

Li Bai kecil akhirnya memberi hormat kepada nenek tua itu. Lalu dia berlari kembali ke kelasnya. Sejak itu Li Bai belajar dengan sungguh-sungguh, akhirnya menjadi seorang penyair yang hebat dan termashyur.

sumber : erabaru

Please write a comment after you read this article. Thx..!!
READ MORE - Tongkat Besi Diasah Menjadi Jarum

Sam Pek Eng Tay


share on facebook
Pada jaman dahulu kala di negeri Cina tepatnya di propinsi Zhejiang hiduplah keluarga Zhu. Mereka termasuk keluarga kaya dan terpandang di daerah tersebut. Keluarga Zhu mempunyai seorang putri yang sangat cantik bernama Cuk Eng Tay. Sebagai anak perempuan, Eng Tay tidak boleh sering keluar rumah. Hal itu selalu membuatnya bosan. Dia ingin sekali pergi bersekolah seperti anak laki-laki. Berulang kali Eng Tay membujuk ayahnya untuk mengijinkannya pergi sekolah, namun ayahnya selalu menolak dengan tegas.

Suatu hari dia mendapat sebuah ide. Eng Tay mengurung diri di kamar dan berpura-pura sakit. Tuan Zhu yang khawatir dengan kesehatan putri tunggalnya menyetujui usul Lin Ce, pengasuh putrinya, untuk memanggil seorang peramal.

"Tuan, saya sarankan anda untuk mengirim putri anda ke sekolah di luar kota, maka dia akan sembuh," kata si peramal.
"Apa? Tidak mungkin aku mengirim anak perempuanku bersekolah. Tak ada seorang gadis pun di sana!" kata Tuan Zhu gusar.

Tiba-tiba peramal itu menyingkap tutup kepala dan jubahnya. Tuan Zhu terkejut karena peramal itu tidak lain adalah Eng Tay.
"Ayah, kalo aku berpakaian seperti laki-laki, bolehkah aku pergi ke sekolah? Tidak akan ada yang menyangka bahwa aku seorang gadis," bujuk Eng Tay.
Akhirnya dengan berat hati Tuan zhu mengijinkan Eng Tay untuk pergi bersekolah.

Pada hari yang ditentukan dengan ditemani Lin Ce yang setia, Eng Tay berangkat ke sekolah Sung Yee. Tentu saja dengan menyamar sebagai laki-laki. Di tengah perjalanan Eng Tay bertemu dengan seorang pemuda yang juga akan pergi ke Sung Yee. Mereka pun berkenalan dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bersama-sama. Pemuda itu bernama Liang Sam Pek dan berasal dari Guiji. Mereka pun menjadi akrab dan berjanji untuk saling menjaga. Sam Pek menganggap Eng Tay sebagai adik dan demikian sebaliknya Eng Tay menganggap Sam Pek sebagai kakak.

Di sekolah Eng Tay belajar dengan giat. Dia sangat bersemangat, apalagi kini dia semakin akrab dengan Sam Pek sehingga hari-harinya tidak lagi membosankan. Karena Eng Tay gadis yang cerdik, tidak seorang pun mencurigai penyamarannya. Maka Sam Pek pun memperlakukan Eng Tay sebagai adik laki-laki. Padahal Eng Tay ternyata mulai menaruh hati pada Sam Pek.

Tidak terasa bertahun-tahun Eng Tay menghabiskan harinya di Sung Yee. Selama itu dia tidak pernah sekali pun pulang menengok ayahnya. Hanya Lin Ce yang pulang pergi membawa kabar dari Eng Tay dan ayahnya. Suatu hari Lin Ce membawa surat dari rumah yang mengabarkan bahwa ayahnya sakit keras dan menyuruhnya pulang. Eng Tay bimbang, dia sangat ingin pulang menengok ayahnya namun dia juga takut sekembalinya ke rumah dia tidak akan bisa kembali ke sekolah. Itu artinya Eng Tay tidak bisa bertemu lagi dengan Sam Pek. Kepada Lin Ce dia berterus terang bahwa dia telah jatuh cinta kepada Sam Pek.

Akhirnya Eng Tay dan Lin Ce memutuskan utnuk meminta nasehat kepada guru Eng Tay. Eng Tay berterus terang bahwa dia adalah seorang gadis yang menyamar agar bisa sekolah. Untunglah beliau tidak marah. Eng Tay menitipkan sebuah bandulan kipas kepada guru untuk diberikan kepada Sam Pek.

Dengan berat hati Sam Pek mengantar kepergian Eng Tay. Sebelum berpisah Eng Tay mencoba memberi isyarat kepada Sam Pek bahwa dia adalah seorang gadis, namun Sam Pek tidak mengerti arti isyarat Eng Tay. Akhirnya Eng Tay menyerah dan berkata bahwa dia akan menjodohkan Sam Pek dengan adiknya, maka Sam Pek harus datang menemuinya dan melamarnya.

Setelah ditinggal Eng Tay, Sam Pek merasa kesepian. Akhirnya dia meminta ijin gurunya untuk menjenguk Eng Tay. Guru Sun Yee lalu memberikan bandulan kipas dari Eng Tay kepada Sam Pek dan memberitahukannya bahwa Eng Tay sebenarnya adalah seorang gadis. Sam Pek terkejut mendengarnya. Akhirnya dia mengerti bahwa sebenarnya Eng Tay ingin agar Sam Pek melamar Eng Tay dan bukan adiknya. Dengan hati berbunga-bunga Sam Pek pun berpamitan dan langsung memacu kudanya ke rumah Eng Tay.

Sementara itu Tuan Zhu bermaksud menjodohkan Eng Tay dengan anak keluarga kaya dan berkuasa bernama Ma Wencai. Tentu saja Eng Tay menolaknya dan berterus terang bahwa dia sudah memiliki seorang kekasih yang akan segera melamarnya. Tuan Zhu sangat marah mendengarnya. Dia tetap memaksa Eng Tay untuk menerima lamaran Ma Wencai dan mengancam akan mencelakakan Sam Pek jika Eng Tay berani menolaknya. Maka Eng Tay pun hanya bisa menangis sedih mendengar keputusan ayahnya.

Beberapa hari kemudian Sam Pek sampai di rumah Eng Tay. Setelah memohon pada ayahnya, akhirnya Eng Tay bisa menemui Sam Pek. Mereka sangat bahagia bisa bertemu lagi. Namun Eng Tay juga bersedih karena ini adalah terakhir kalinya dia bisa menemui Sam Pek. Ketika Sam Pek mengutarakan niatnya untuk mempersunting Eng Tay, Eng Tay pun tak kuasa menahan air matanya.
"Kenapa kau kelihatan menangis, adik Eng Tay? Apakah kau tidak suka aku melamarmu?" tanya Sam Pek.
"Aku bahagia kakak Sam Pek. Tapi... ayahku telah menjodohkanku dengan pria lain dan aku tidak bisa menolaknya. Maafkan aku kakak!" tangis Eng Tay.

Sam Pek sangat marah mendengarnya. Dia pikir Eng Tay sudah melupakannya dan tidak ingin menjadi istrinya.
"Jadi kau lebih memilih menjadi istri orang kaya itu daripada aku yang miskin?" kata Sam Pek dengan marah.
"Bukan begitu kakak Sam Pek, ini adalah keinginan ayah dan aku tidak kuasa menolaknya. Mengertilah kakak! Meski aku harus menikah dengan orang lain, cintaku hanya untuk kakak seorang," isak Eng Tay.

Sam Pek tidak mau mendengar perkataan Eng Tay, dengan sedih dia memacu kudanya pulang ke rumahnya. Sam Pek kehilangan semangat hidupnya. Maka dia pun menghabiskan waktunya dengan minum banyak arak hingga lupa makan, lupa tidur. Akhirnya Sam Pek pun jatuh sakit. Semakin hari sakitnya semakin parah. Sam Pek pun tidak mau berobat. Baginya hidup sudah tidak berarti lagi.

Ibu Sam Pek sangat sedih melihat keadaan putranya. Maka dengan berlinang air mata dia pergi ke rumah Eng Tay dan memohon kepada Tuan Zhu supaya mengijinkan Eng Tay menemui Sam Pek untuk terakhir kalinya. Namun Tuan Zhu menolaknya. Dengan hati sedih Eng Tay hanya bisa menitipkan sebuah bingkisan berisi puisi-puisi cinta dan segumpal rambutnya.

Sam Pek semakin sedih dan semakin tidak bergairah untuk sembuh. Suatu hari ketika sakitnya semakin parah, dia berpesan kepada ibunya bahwa jika ia meninggal dia ingin dikuburkan di jalan yang akan dilalui oleh iring-iringan pengantin Eng Tay. Beberapa saat kemudian Sam Pek pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Eng Tay pun berduka mendengar kematian kekasihnya. Dia menangis sepanjang hari dan meratapi nasib yang tidak menyatukannya dengan kekasih yang dicintainya.

Tuan Zhu sangat khawatir melihat keadaaan putrinya, maka dia meminta supaya tanggal pernikahan putrinya dipercepat.

Eng Tay lalu memohon kepada ayahnya supaya diijinkan untuk turun sebentar dari tandu pengantin dan mengunjungi makam Sam Pek untuk memberi penghormatan terakhir. Meski tidak setuju tapi akhirnya Tuan Zhu dan keluarga Ma memberi ijin.

Maka ketika iringan pengantin Eng Tay tiba di makam Sam Pek. Eng Tay turun dari tandu dan berlutut di makam kekasihnya. Dengan menangis sedih dia berkata: "Kakak Sam Pek percayalah bahwa cintaku hanya untukmu. Aku tidak ingin menikah dengan orang lain. Jika kakak mendengarku, bawalah aku pergi bersama kakak!"

Mendadak angin bertiup sangat kencang dan hujan pun turun dengan derasnya. Di tengah suara petir yang menggelegar tiba-tiba makam Sam Pek terbelah dua dan muncullah lubang menganga di depan Eng Tay. Tanpa pikir panjang Eng Tay pun terjun ke dalam lubang tersebut tanpa sempat dicegah oleh para pengiringnya. Kemudian makam tersebut kembali menutup dan Eng Tay pun menghilang.

Suasana kembali cerah seperti tidak pernah ada kejadian apapun. Tinggallah para pengiring yang masih terkejut dengan kejadian tersebut. Hanya Lin Ce yang menangis meratapi kepergian majikannya. Tiba-tiba dari balik makam, muncullah sepasang kupu-kupu yang cantik. Mereka berputar-putar sebentar di kepala Lin Ce sebelum akhirnya terbang jauh dengan gembira. Lin Ce yakin bahwa kupu-kupu itu adalah penjelmaan roh majikannya yang telah bersatu dengan kekasihnya.


sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!!
READ MORE - Sam Pek Eng Tay

Monday, August 30, 2010

Guan Dao (Senjata Guan Yu/Kwan Kong)


share on facebook
Guan Dao, pedang bulan sabit yang bentuknya tombak besar yang menjadi senjata Guan Yu (Kwan Kong) dalam novel Samkok sebenarnya bukan senjata yang sebenarnya digunakan oleh Guan Yu pada masanya. Menurut catatan sejarah, tombak berujung pedang bulan sabit seperti yang digunakan oleh Guan Yu tadi baru muncul pada zaman Song (800 tahun setelah masa hidup Guan Yu).

Lalu Guan Yu mengunakan apa? Guan Yu mungkin sekali menggunakan tombak biasa (dengan pedang lurus panjang di ujungnya) yang memang lazim di zaman Qin dan Han. Jangan meremehkan dulu, masa 2000 tahun yang lalu itu, waktu Byzantine Roma menyerang sampai di wilayah Kazakhstan yang sekarang, mereka baru menggunakan senjata dari kayu, belum ada senjata logam. Mereka akhirnya ditahan oleh pasukan Han dan ditawan serta dijadikan pasukan “legiun asing”-nya Han. Legiun asing ini kemudian dipergunakan sebagai pasukan penjaga perbatasan. Sekarang, ada 1 kota pemukiman di propinsi Xinjiang yang mempunyai karakteristik mirip orang Roma.

Seperti yang telah dipaparkan, Guan Dao hanya tercatat di dalam San Guo Yan Yi (Kisah Tiga Negara). Sedangkan catatan sejarah resmi Zaman Tiga Negara adalah Sanguozhi. Namun guandao tidak pernah ada tercatat dalam Sanguozhi. Jadi, dapat dipastikan yang punya data tentang guandao, apalagi lengkap dengan berat dan panjangnya, adalah dirujuk dari San Guo Yan Yi.

Guan Dao dalam San Guo Yan Yi dapat dipastikan adalah dimasukkan sebagai imajinasi Luo Guanzhong (Penulis San Guo Yan Yi) ke dalam ceritanya. Berat Guan Dao di sana dituliskan adalah 82 kati. Di sana, Liu Bei juga dituliskan mempunyai lengan panjang sampai dapat memegang lututnya tanpa membungkuk. Itulah keindahan novel.

Sifu Wing Lam, guru Hung Gar, menggunakan Guan Dao yang beratnya 10 kg. Itu masih realistik dan bisa digunakan dalam pertempuran dengan efektif, asal yang pegang sudah cukup latihan. Tapi seberapapun beratnya, Guan Dao memang bukan senjata yang beratnya seimbang. Design-nya memang selalu berat kepala karena itulah kunci mengeluarkan momentum tenaga. Sekali diputar momentum yang keluar dari berat golok digunakan untuk menyambung langsung ke gerakan berikutnya. Kalau dielakkan, tinggal sabet kebelakang karena berbeda dengan golok lain, golok Guan Dao tajam depan belakang.

*) Dr. Yang adalah pakar Tai Chi, Bangau Putih Hokkian dan Tinju Panjang Shaolin dari daerah Massachusetts. Beliau belajar di Taiwan. Menurut beliau golok Guan Dao asalnya digunakan sebagai senjata kavalri. Sebagai senjata kavalri, Guandao efektif sekali karena dengan beratnya yang luar biasa jadi tidak bisa ditangkis dengan senjata atau perisai apapun. Kalau coba ditangkis pasti patah.

sumber : disini


Please write a comment after you read this article. Thx..!!
READ MORE - Guan Dao (Senjata Guan Yu/Kwan Kong)

Sunday, August 29, 2010

Jam Ajaib


share on facebook
Pada jaman dahulu kala, di suatu perkampungan ada seorang hakim yang bernama Chen Siang, dia menerima laporan dari sebuah keluarga bahwa rumah mereka dimasuki pencuri pada malam hari.

Melalui pemeriksaan, Chen Siang segera memerintahkan anak buahnya segera menangkap beberapa orang tersangka, dan menjebloskan mereka semua ke dalam penjara. Saat itu, Chen Siang berkata sambil menunjuk sebuah jam besar yang ditutup dengan tirai: "Ini adalah sebuah jam ajaib, jika ada dari kalian yang mencuri barang, begitu memegang jam ajaib ini maka ia akan mengeluarkan suara." Selesai bicara, Chen Siang menyuruh para tersangka satu persatu memegang jam yang terdapat dibalik tirai, kemudian memeriksa setiap telapak tangan mereka.

Chen Siang melihat, hanya satu orang saja yang telapak tangannya bersih, sedangkan yang lainnya, semua telapak tangan mereka kotor karena terkena tinta hitam yang sengaja dilumurkan ke jam tersebut oleh Chen Siang. Lalu Chen Siang menghardik orang itu dengan berkata : "Kamu pasti merasa gelisah karena kamu kira jam tersebut akan mengeluarkan suara dan takut kejahatanmu diketahui orang kan? Sehingga kamu tidak berani memegang jam itu!"

Orang itu berkata : "Tangan saya berada di balik tirai, bagaimana Anda tahu saya tidak memegang jam itu?"

Chen Siang tertawa terbahak-bahak dan berkata : "Sebelumnya aku menyuruh orang melumurkan tinta pada jam itu, siapa pun yang memegang jam pasti telapak tangannya hitam. Hanya telapak tangan kamu yang tidak hitam, ini menunjukkan kamu tidak memegang jam itu!" Orang itu hanya diam saja, mau tidak mau dia mengaku sebagai pencurinya.



Please write a comment after you read this article. Thx..!!
READ MORE - Jam Ajaib

Memilih Orang yang Tepat


share on facebook
Suatu hari kuda milik Confucius (Nabi Kong Zi) melarikan diri dan menginjak-injak sawah milik tetangga. Petani yang dirugikan tersebut menjadi sangat marah dan menahan kuda yang ngamuk tersebut. Setelah mendengar kejadian buruk ini, Confucius segera mengutus Tze Kung (Cu kong dialek Hokkian), salah satu murid terbaiknya, untuk berunding dengan sang petani, mengganti kerusakannya dan memperoleh kembali kudanya.

Tze Kung tiba di rumah petani itu, dan setelah bertanya kepada orang didaerah itu, murid yang berpakaian rapi itu dengan bahasa yang halus dan sikap intelektualnya berusaha meminta maaf kepada petani yang notabennya buta huruf dan kurang berpendidikan itu serta berusaha menyelesaikan masalah tersebut seperti layaknya orang yang berpendidikan.

Tetapi rupanya petani itu dibingungkan oleh tutur kata dan bahasa lembut Tze Kung dan bergegas kembali di rumah, bersembunyi dibalik pintu yang terkunci rapat-rapat. Sambil berdiri dengan sopan di halaman si murid berusaha menjelaskan maksud dan tujuannya yang baik itu. Namun karena tidak memahami satupun tutur kata halus tersebut si petani menjadi merasa bingung dan tersinggung serta dengan keras kepala menolak bertemu dengan Tze Kung.

Setelah seharian penuh berusaha tanpa hasil, Tze Kung merasa kelelahan dan frustasi. Lalu Tze Kung pulang dan melaporkan kegagalannya bernegosiasi kepada gurunya.

“Kamu berdua berasal dari dua tingkatan yang amat berbeda”, Confucius tersenyum penuh arti dan dengan tenangnya berkata, ”Usahamu untuk berunding dengan petani itu ibarat menyajikan makanan yang mahal dan lezat pada seekor sapi atau memainkan musk yang digarap dengan cantik pada seekor ayam. Mereka tidak memahaminya sama sekali”.

Keesokan paginya, Confucius lalu mengutus perawat kudanya untuk mengatasi masalah ini. Setelah melakukan percakapan singkat, si petani dengan sangat gembira menerima syarat-syarat yang diajukan serta mengembalikan kuda tersebut.

Orang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Hanya orang yang bijaksanalah yang dapat mengatasi perbedaan-perbedaan ini dengan tepat. Karena perbedaan latar belakang mereka, bahasa halus Tze Kung yang berpendidikan itu tidak dapat dipahami oleh si petani yang kurang berpendidikan. Meskipun jika Tze Kung mempergunakan bahasa yang kasar, yang mungkin dianggap sang petani sebagai penghinaan, petani tersebut tetap saja tidak dapat merasa nyaman untuk berkomunikasi dengan Tze Kung.

Lalu mengapa Confucius tidak mengutus perawat kudanya sejak semula? Karena Beliau sangat mengerti jikalau muridnya yang berpendidikan dalam keangkuhannya, akan merasa tersinggung jika ia, sebagai seorang pria yang berpendidikan dan berkemampuan, tidak di utus.

Confucius juga melihat bahwa, setelah si murid gagal dalam misinya, keberhasilan si perawat kuda akan jauh lebih dihargai oleh murid-murid yang lainnya. Nabi yang sangat bijaksana itu melihat bahwa para murid dan pelayannya akan sama-sama memperoleh hikmah dari pengalaman tersebut.


Hikmah Kebajikannya:
"Kita harus pandai menempatkan orang, karena setiap orang memiliki latar belakang yang berlainan. Dalam menjalani komunikasi kita harus menyesuaikan diri dengan orang kita ajak bicara"

sumber : disini


Please write a comment after you read this article. Thx..!!
READ MORE - Memilih Orang yang Tepat

Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Stress Pada Anak


share on facebook
Anak-anak dapat pula mengalami stres dan bila tidak dapat diatasi dengan baik dapat menyebabkan penyakit secara fisik, emosi maupun mental. Maka, bagaimana Anda sebagai orang tua dapat mengetahui gejala stres pada anak? Apa penyebabnya? Apa yang dapat dilakukan untuk membantu anak keluar dari stres anak?

Penyebab Stres Anak

Stres pada anak dapat terjadi pada berbagai usia, bahkan sejak usia dini, sejak dalam kandungan. Bila ibu yang mengandung mengalami stres, janin yang ada dalam kandungan juga akan merasakannya. Detak jantung janin menjadi tidak teratur, sehingga persediaan oksigen dan sari makanan berkurang. Seiring pertambahan usia terutama saat masa remaja, berbagai penyebab dapat memicu stres pada anak, di antaranya adalah:

-Makanan

Kurangnya kandungan gizi pada makanan dapat menyebabkan pertumbuhan anak tidak optimal dan suplai gizi yang diperlukan tubuh tidak tercukupi sehingga dapat menimbulan stres. Begitu juga, konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan, karena makanan tersebut memiliki kandungan gula yang berlebih dan minim gizi untuk tubuh.

-Kurang tidur

Terlalu banyak bermain atau menonton televisi membuat anak kekurangan jam tidurnya. Untuk anak yang telah bersekolah, banyaknya tugas dari sekolah, kegiatan ekstrakurikuler atau kursus yang berlebihan membuat anak kekurangan waktu dan harus menghabiskan waktu untuk menyelesaikan tugasnya sehingga jam tidur berkurang. Kurang tidur dapat menyebabkan emosi dan pikiran anak menjadi tidak stabil dan rentan mengalami stres.

-Lingkungan keluarga

Pertengkaran orang tua atau perceraian dapat menyebabkan ketakutan pada anak. Hal ini wajar, karena seorang anak sangat mendambakan kasih sayang orang di sekelilingnya, terutama orang tuanya untuk membuatnya merasa aman dan terlindung.

-Pola asuh orang tua

Secara umum, pola asuh orang tua terdiri dari 3 macam. Pertama, authoritarian di mana orang tua bersikap otoriter, tidak memberi anak kebebasan dan memaksa anak agar memenuhi tuntutan orang tua bahkan menganiaya anaknya. Kedua, permissive yaitu orang tua sangat membebaskan anaknya walaupun seorang anak belum dapat membuat keputusan dengan tepat dan membiarkan kesalahan anak. Ketiga, authoritative yaitu orang tua menentukan dengan jelas konsekuensi dari setiap tindakan yang diambil, mereka tidak mengekang anak secara berlebihan juga tidak membebaskannya, tetapi terus memberi perhatian pada anak dan berusaha membentuk anak yang mandiri. Pola authoritative ini yang paling baik untuk membentu kepribadian anak. Stres dapat terjadi pada anak apabila dia merasa tidak dapat memenuhi tuntutan orang tuanya ataupun karena dia harus mengalami konsekuensi buruk akibat kesalahan keputusan yang diambilnya.

-Tekanan dari teman

Dalam pergaulannya, seorang anak tidak ingin berbeda dari anak-anak lain dari kelompoknya. Perbedaan seorang anak, mungkin karena fisik atau sifatnya dapat memancing ejekan dari teman-temannya. Ini pula yang dapat menyebabkan seorang anak merasa stres karena merasa tidak dapat diterima oleh teman-temannya


================================================================


Gejala Stres

Seorang anak yang stres dapat diidentifikasi dengan memperhatikan tingkah lakunya. Reaksi-reaksi psikosomatik, termasuk problem pencernaan, sakit kepala, kelelahan, gangguan tidur, dan masalah sewaktu buang air, mungkin merupakan tanda-tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Tanda lainnya seperti sering menangis, senang menyendiri, rewel, tidak mau berangkat ke sekolah atau suatu tempat, membuat kenakalan di sekolah atau di lingkungan tempat bermainnya, penurunan nilai sekolah. Bahkan stres juga dapat menyebabkan penyakit fisik pada anak, misalnya merasa pusing, mual, diare, kelumpuhan akibat depresi, atau penyakit lainnya.

Apabila seorang anak mengalami sakit dalam waktu lama dan setelah dikonsultasikan ke dokter tidak ditemukan penyebab pastinya, maka tidak ada salahnya bila Anda meminta bantuan seorang psikolog, karena penyakit tersebut bisa saja bukan disebabkan virus, bakteri atau kerusakan pada tubuh melainkan disebabkan pikiran anak yang sedang stress.

================================================================


Membantu Anak yang Mengalami Stres

Sebagai manusia yang belum berpengalaman dan kapasitas otak yang belum optimal, seorang anak tidak memiliki kemampuan untuk mencari solusi dari stres yang dideritanya sehingga perlu mendapat bantuan dari orang dewasa untuk dapat mengatasi kesulitannya sehingga stres yang dialaminya tidak berkepanjangan.

Bila ada indikasi anak Anda mengalami stres, hindari untuk merasa panik berlebihan karena bila Anda panik maka Anda dapat pula menderita stres sehingga tidak dapat membantu anak Anda. Yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak Anda adalah:

-Perbaiki pola asuh Anda

Bila selama ini Anda cenderung otoriter atau sebaliknya serba boleh, sebaiknya Anda mengubah pola asuh Anda agar anak Anda tidak merasa terbebani dengan tuntutan yang berlebihan. Sebaliknya, berikan aturan yang jelas, mengapa aturan tersebut diberikan dan konsekuensi apabila peraturan dilanggar. Jangan lupa untuk memberikan pujian jika anak Anda bersikap positif, tetapi berikan teguran atau disiplin apabila anak melakukan pelanggaran serta penjelasan mengapa disiplin diberikan dan bukan karena orang tua membenci anaknya.

-Jangan buat tuntutan yang berlebihan

Orang tua menginginkan anaknya mencapai yang terbaik, tetapi jangan tetapkan target yang tidak dapat dicapai oleh anak. Jangan pula mengritik atau membanding-bandingkan seorang anak dengan orang lain. Terimalah seorang anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Jika seorang anak gagal mencapai tuntutan yang Anda berikan, jangan menghukum atau mengejeknya, tetapi bantulah anak agar dapat menjadi lebih baik di kemudian hari. Kegagalan yang dialami anak sekarang bukan berarti dia tidak dapat menjadi lebih baik dan bukan berarti akhir segalanya.

-Buat kedekatan dengan anak dan komunikasi yang terbuka

Kedekatan orang tua dengan anak akan membantu seorang anak terbuka terhadap orang tua dan leluasa menjadikan orang tua sebagai tempat curhat. Anak dapat menceritakan kejadian yang tidak menyenangkan yang dialaminya saat di sekolah atau di luar rumah. Orang tua, sebagai manusia yang lebih berpengalaman dapat memberikan solusi yang baik untuk anak atau mengambil tindakan yang diperlukan agar kejadian tidak menyenangkan dapat dihindari. Ini sangat baik dibandingkan jika anak menceritakan permasalahannnya kepada teman sebaya atau orang lain yang tidak tepat yang dapat memberikan saran yang membuatnya semakin terpuruk.

-Ciptakan keluarga yang harmonis

Hubungan ayah ibu yang harmonis, kedekatan dengan kakak adik dan anggota keluarga lain membuat anak merasa nyaman dan betah di rumah, membantunya terhindar dari pergaulan buruk yang dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat membuat anak stres. Selain itu, dengan keluarga harmonis dapat menghindari terjadinya pertengkaran bahkan perceraian yang akan mengganggu kestabilan emosi anak.

-Bentuk anak yang mandiri

Seorang anak pada saatnya harus menjadi mandiri, karena tidak mungkin orang tua terus menerus mengawasinya. Maka, bantu anak dengan melatihnya untuk membuat keputusan yang diperlukan. Misalnya, saat seorang anak menanyakan apakah suatu tindakan boleh dilakukan atau tidak, ajak anak berdiskusi apa hal baik dan hal negatif yang akan terjadi jika anak melakukan hal tersebut. Hal ini dapat membantu anak jika suatu saat ia harus membuat keputusan tanpa bantuan orang tua. Anak yang mandiri juga akan lebih dpaat menyelesaikan masalahnya dan menangani saat dia merasa tidak nyaman sehingga mencegah anak mengalami stres.

-Beri keleluasan yang wajar untuk anak

Untuk hal-hal yang tidak terlalu prinsip, berikan keleluasan pada anak. Misalnya dalam menentukan kegiatan ekstrakurikuler atau kursus yang akan diikutinya. Biarkan anak menyalurkan hobinya sehingga anak tidak merasa terkekang dan menikmati aktivitasnya.

-Berikan makanan sehat dan tidur cukup

Karena asupan gizi dapat mempengaruhi stres anak, maka sajikan makanan yang bergizi untuk Anda, jangan membiasakannya dengan makanan cepat saji, soft drink, atau jajanan lain yang tidak bergizi. Juga biasakan anak agar makan dengan teratur dan tepat waktu. Sedangkan untuk membantu anak cukup tidur, bantu anak agar memiliki jadwal yang baik, tentukan kapan dia boleh bermain, kapan harus mengerjakan tugas dan jadwal lainnya sehingga anak memiliki waktu untuk tidur siang dan tidak sampai harus tidur larut malam untuk mengerjakan tugasnya.

Perhatian dan kasih sayang yang dari orang tua tertutama yang dibutuhkan anak dan membantu anak terhindar dari stres. Maka, terus dukung, latih dan asuh anak Anda agar dia dapat menikmati hari-harinya dengan ceria.

sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!!
READ MORE - Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi Stress Pada Anak

Menyembuhkan Pusing tanpa Obat


share on facebook
Pusing atau sakit kepala termasuk penyakit yang sering dirasakan oleh siapapun. Orang biasanya akan segera mengonsumsi obat-obatan untuk meredakan sakit di kepalanya. Tapi ada beberapa cara yang bisa meringankan sakit kepala tanpa obat.

Cuaca yang tidak menentu, kepanasan, dehidrasi, stres, gugup, demam dan gangguan-gangguan tubuh lain biasanya akan menyebabkan reaksi sakit di bagian kepala.

Obat biasanya menjadi pilihan untuk meredakan sakit kepala. Tapi beberapa obat dapat menyebabkan efek samping, seperti adiksi (ketergantungan) dan alergi.Tanpa harus mengonsumsi obat, ada beberapa cara yang dapat meredakan sakit kepala, termasuk dengan menggunakan barang-barang yang ada di rumah.

Dilansir dari HealthMad, berikut 7 cara yang bisa meredakan sakit kepala tanpa harus mengonsumsi obat:

1. Tidur
Saat mengalami sakit kepala, tidur adalah solusi yang mudah dan tepat. Tidur dapat membantu meringankan sakit kepala dan menyegarkan tubuh kembali.

2. Minum teh hitam
Antioksidan dalam teh hitam, bisa membantu meringankan sakit kepala karena kepanasan. Jika dibandingkan teh hijau, teh hitam mengandung lebih banyak efek yang bisa meredakan sakit di kepala.

3. Makanan dan air
Sakit kepala juga sering diakibatkan oleh dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan. Minum cukup air, dapat meringankan sakit di kepala. Selain minum air, orang yang sakit kepala harus mendapat makanan yang cukup. Hal ini penting untuk membantu menstabilkan fungsi tubuh seperti sedia kala, sehingga dapat meringankan sakit kepala.

4. Mencari udara segar
Udara segar dan sejuk dapat mengurangi ketegangan di kepala, yang pada akhirnya juga dapat meredakan sakit kepala.

5. Gunakan kain lembab
Tempelkan kain lembab di dahi selama beberapa menit kemudian cobalah untuk berbaring. Kain lembab ini akan meredakan ketegangan yang terjadi di kepala. Selain kain, Anda juga bisa menggunakan handuk dingin atau basah.

6. Gunakan air dingin
Selain diminum, air dingin yang ditempelkan di belakang telinga dan pangkal leher juga dapat meringankan ketegangan di kepala.

7. Membuat kantong es
Dengan membuat dan meletakkan kantong es dengan menggunakan plastik atau kantong lainnya di kepala, dapat secara efektif meringankan sakit di kepala.



Sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!!
READ MORE - Menyembuhkan Pusing tanpa Obat

Saturday, August 28, 2010

Tombak dan Perisai yang Luar Biasa


share on facebook
Dahulu di negara Chu, pada periode Peperangan antar Negara ada seorang yang menjual tombak dan perisai. Dia pergi ke sebuah lapangan untuk menjual barang dagangannya. Disini dia main tambur dan mengangkat serta memainkan silat dengan barang dagangannya. Sesudah banyak orang yang berdatangan dia berkata dengan congkaknya " Perisai yang kubuat sangat kuat, tiada sesuatupun yang dapat menembusnya. Tombak yang kubuat begitu tajamnya tiada sesuatupun yang tidak dapat ditembusnya."

Ada seorang yang kelihatannya lemah, tetapi matanya cerah bertanya pada penjual: " Pak, apakah yang terjadi apabila satu dari tombakmu memukul satu dari tamengmu ??"

Penjual itu pun tertawa karena tidak dapat menjawabnya..?!$#@

" Orang yang suka beromong besar, akan sukar dapat melaksanakan kata-katanya "
(Sabda Suci XIV : 20)



sumber : dongeng tiongkok

Please write a comment after you read this article. Thx..!!
READ MORE - Tombak dan Perisai yang Luar Biasa

Kelinci yang Cerdik Harus Memiliki Tiga Lubang


share on facebook
Pada masa Negara Berperang, Perdana Menteri Meng Changjun, dari negara Qi, menopang hidup banyak orang di rumahnya. Salah satunya bernama Feng Xuan.

Suatu hari, Feng Xuan dikirim untuk mengumpulkan apa yang menjadi hutang dari para petani kepada pemilik tanah, Meng Changjun. Tapi ketika dia sampai disana, dia mengatakan bahwa semua perjanjian antara petani dan Meng Changjun sudah tidak berlaku lagi sehingga para petani bebas mengelola tanah pertanian yang ada tanpa perlu membayar. Kegembiraan meluap diantara para petani mendengar hal itu, mereka berhutang budi terhadap Meng Changjun, tuan tanah mereka.

Ketika Feng Xuan kembali ke rumah dan mengatakan apa yang baru dia perbuat. Meng Changjun tidak bergembira akan hal itu, “Kenapa kamu melakukan hal itu?”.

“Baiklah, meskipun saya tidak menghasilkan sesuatu dalam bentuk materi karena melakukan hal tersebut, namun saya berhasil mendapatkan dukungan dari para petani. Itu merupakan hal yang lebih penting bagimu”. Meng Changjun dengan berat hati menerima penjelasan tersebut.

Pada tahun berikutnya, Meng Changjun dipecat dari jabatan perdana menteri, maka dia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya. Ketika dia tiba, dia sangat terkejut menyaksikan para petani berdiri di sepanjang sisi jalan menyambut kedatangannya dengan hangat. Melihat hal itu Meng Changjun sangat bingung, disamping sangat terharu, dan bertanya kepada Feng Xuan.

“Itu adalah jawabannya. Hasil dari perbuatan baik yang pernah kamu lakukan”, Meng Changjun bertambah bingung mendapatkan jawaban itu. Feng Xuan melanjutkan, “Seekor kelinci cerdik harus memiliki tiga lubang yang bisa membuat dirinya aman. Namun sekarang kamu hanya memiliki satu. Maka kamu harus berusaha mendapatkan dua lagi. Kamu harus berkunjung ke negara Wei dan mengemukakan ide-ide kamu kepada Raja Wei. Ketika sang raja berkeinginan untuk mengangkat dirimu sebagai perdana menteri, tolaklah. Ini akan menjadi perhatian bagi Raja Qi. Dan dia akan berpikir lebih terhadap dirimu.”

Seperti yang diperkirakan, Raja Qi sangat bingung mendengar bekas perdana menterinya bisa menduduki posisi penting di negara Wei. Maka dia langsung bertindak sigap dengan mengangkat kembali Meng Changjun sebagai perdana menteri. Dalam upaya untuk mendapatkan kesetiaan, Raja Qi menawarkan banyak kemudahan dan fasilitas kepada Meng Changjun.

Semuanya ditolak, mengikuti nasehat Feng Xuan, terkecuali sang raja bersedia membangun tempat sembahyang kepada para leluhur raja dan mendirikan satu lagi kuil di desanya.

Ketika pendirian kuil selesai, Feng Xuan berkata kepada tuannya, Meng Changjun, “Sekarang tiga buah lubang sudah ada dan kamu akan aman untuk selamanya!”. Seperti yang dikatakan, Meng Changjun menduduki posisi perdana menteri sampai akhir hidupnya dan semua petani di desanya hidup dengan bahagia.



sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!!
READ MORE - Kelinci yang Cerdik Harus Memiliki Tiga Lubang

Kisah Sebuah Jam


share on facebook
Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?” “Apaaaaaaa? 31 juta seratus empat ribu kali aku harus berdetak??” kata jam terperanjat, “Mana mungkin saya sanggup! Saya tidak akan mungkin bisa untuk melakukan itu.

” Ya sudah, kalau begitu bagaimana kalau 86,400 kali saja dalam sehari?”

“Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?” Ga , aku tak sanggup.. jawab jam penuh keraguan.

“Ok kalau gitu, Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?”

“Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Masih terlalu banyak ” “ saya tidak mungkin mampu berdetak 3.600 kali.. “ tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya

Dengan penuh kesabaran tukang jam itu kemudian bicara kepada si jam, “Baiklah, kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?”

“Nah, kalau begitu, aku sanggup!” “ Aku pasti bisa untuk berdetak satu kali setiap detik “ kata jam dengan penuh antusias.

Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik.

Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti.

Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali dalam setahun, Yang juga berarti dia berdetak 86.400 kali dalam sehari yang sama juga dengan 3600 kali dalam satu jam.


Ada kalanya kita selalu ragu-ragu dengan hal yang terlihat sangat besar. Kita selalu menggangapnya sesuatu yang sangat berat dan tidak mungkin dapat dilakukan. Namun sebenarnya apabila hal yang besar tersebut kita lihat dari sudut pandang lain (diperkecil) dan dilakukan dengan konsisten secara terus menerus, maka hal yang semula kita anggap tidak mungkin untuk dilakukan dan tidak mampu untuk mencapainya, sebenarnya mampu kita lakukan.

sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!!
READ MORE - Kisah Sebuah Jam

Friday, August 27, 2010

Riwayat Nabi Agung Kongzi (Episode 4 - Episode 13)


share on facebook
Episode 4. Malam Suci Penuh Damai

Malam itu Bintang Kutub Utara memancarkan cahayanya yang gemilang ke permukaan bumi yang kelam. Dari jauh terdengar suara musik yang merdu alu suaranya. Tak lama tampak terbang mendatang pemain musik di angkasa dengan lagu-lagu pujiannya.

Sungai Kuning yang biasa bergolak mengalir dengan airnya yang kuning berlumpur itu, sungguh ajaib, airnya menjadi jernih, mengalir dengan tenangnya. Dari langit terdengar sabda, “Thian, Tuhan Yang Maha Esa, telah berkenan menurunkan seorang putera yang Nabi.” Langit jernih bertabur bintang-bintang, bumi damai tenteram. Angin bertiup sepoi-sepoi membawakan kesejukan dan besoknya matahari bersinar cemerlang dan hangat. Pada tubuh sang bayi nampak ada 49 tanda-tanda yang menunjukkan: kepadanya Tuhan menaruhkan Firman menolong dunia yang tenggelam dan ingkar dari Jalan Suci itu.

“Memang Tuhan Yang Maha Esa telah mengutusNya sebagai Nabi.” (Sabda Suci IX: 6)


=================
Episode 5. Nama Nabi Khongcu

Berdasarkan tempat sang Bunda bermohon karunia Tuhan di Ni Khiu (Bukit Ni), maka oleh Bapak Siokliang Hut sang bayi diberi nama ‘Khiu’ yang berarti ‘Bukit’, alias ‘Tiong Ni’ yang berarti ‘Putera Ke Dua Dari Bukit Ni’.

Dari keterangan di atas dapat kita ketahui bahwa nama lengkap beliau ialah Khong Khiu, alias Tiong Ni; sedang para murid dan orang-orang jaman itu menyebutnya Khongcu atau Khonghucu yang berarti Guru Besar Khong, dan sarjana-sarjana Barat menyebutnya dengan nama: CONFUCIUS dan umatnya disebut sebagai umat Confucian.

Tempat kediaman ayah-bunda Nabi Khongcu ialah di kampung Chiang Ping, kota Coo-iep, negeri Lo, jazirah Shantung dan dilahirkan di lembah Khongsong.

Dari tempat inilah kelak akan bersuar Jalan Suci dan Kebajikan, diku mandangkan Cinta Kasih dan Kebenaran.


=================
Episode 6. Wafat Siokliang Hut

Siok-liang Hut yang perwira negeri Lo itu, sesungguhnya telah lanjut usia; betapapun perkasa ternyata waktu dan usia telah merenggut kesehatannya.

Suatu hari beliau jatuh sakit; berbagai ramuan dan obat diusahakan, tetapi tidak menolong dan akhirnya beliau wafat, meninggalkan dunia tempat menunaikan tugas menegakkan Firman Tuhan dan pulanglah beliau ke haribaan Khaliknya. Beliau meninggalkan isteri dan anak-anaknya. Ketika itu Nabi Khongcu baharu berusia tiga tahun.

Demikianlah sejak kecil Nabi Khongcu diasuh oleh Ibunda Tiencai; beliau diasuh bersama kakaknya di rumah nenek luarnya. Meskipun hidup di dalam kesederhanaan dan kemiskinan, masih beruntunglah beliau karena ibu Tiencai berasal dari keluarga terpelajar lagi sastrawan.
Nabi pernah bersabda, “Pada waktu muda Aku banyak menderita.” tetapi beliau pun bersabda, “Justru karena Aku tidak diperdulikan dunia, maka lebih banyaklah pengetahuan yang kuperoleh.” (Sabda Suci IX: 6,7).


=================
Episode 7. Masa Bermain Nabi Khongcu

Ketika Nabi berusia sekitar empat, lima tahun, beliau biasa bermain-main bersama kawan-kawan sebaya di sekitar kediamannya.

Ada suatu sifat istimewa pada beliau, di dalam bermain mempunyai kesukaan memimpin kawan-kawannya menirukan orang-orang melakukan upacara sembahyang.

Kepada ibunda Tiencai, beliau meminta beberapa buah alat sembahyang tiruan yang disebut Coo dan Too; dijajar-jajar di atas meja dan memimpin kawan-kawan itu seolah - olah sungguh-sungguh melakukan sembahyang.

Coo adalah semacam kotak untuk menempatkan manisan dan Too ialah semacam mangkok. Keduanya adalah alat-alat upacara sembahyang pada musim-musim tertentu pada jaman itu.

Hal di atas menunjukkan sifat beliau yang sejak kecil sudah tertarik akan adat-istiadat sembahyang dan beribadah; suatu sifat yang lain sekali bila dibandingkan dengan anak-anak kecil lain.


=================
Episode 8. Masa Sekolah Nabi Khongcu

Mula-mula Nabi menerima pendidikan dasar dari Ibunda Tiencai, juga mendapat bimbingan dari nenek luarnya.

Ketika berusia tujuh tahun secara formal disekolahkan di perguruan Yan Ping Tiong, yaitu sekolah yang dikelola oleh ayah Yan Ping Tiong. Yan Ping Tiong ialah orang yang kemudian termashyur sebagai perdana menteri negeri Cee; masa kecilnya kawan sebaya Nabi Khongcu.

Pada jaman itu, anak-anak diterima menjadi murid setelah berusia delapan tahun. Di sekolah mereka diajar cara menyiram, membersihkan lantai, bertanya-jawab dengan guru di samping pendidikan budi pekerti, musik, naik kuda, memanah, bahasa dan berhitung.

Nabi bersabda, “Pada waktu berusia 15 tahun, sudah teguh semangat belajarku.” (Sabda Suci II/4). Ini menunjukkan sejak usia 15 tahun beliau telah bertekad meluaskan pengetahuannya dengan kekuatan rohani yang diwahyukan kepadaNya; jadi tidak lagi hanya berhubungan dengan pendidikan yang diterima di sekolah itu.

Di sekolah, karena kemajuannya yang pesat, sering ditugasi bapak guru membantu mengajar murid-murid lain.


=================
Episode 9. Pernikahan

Dari masa sekolah sampai menjelang dewasa tidak banyak kejadian penting yang dapat diceritakan. Hanya kita ketahui, beliau telah teguh semangat belajar waktu usia 15 tahun dan ketika berusia 17 tahun terpaksa meninggalkan bangku sekolah untuk bekerja demi meringankan beban ibunda.

Ketika beliau berusia 19 tahun, sesuai dengan adat jaman itu, beliau dinikahkan dengan seorang gadis dari keluarga Kian-kwan dari negeri Song.

Pernikahan ini hanya dirayakan secara sederhana; hari yang penting itu tidak disuasanai kemeriahan pesta melainkan suasana rohani yang suci dan khidmat mengantarnya; disucikan dan diteguhkan dengan melakukan ibadah besar kepada THIAN, Tuhan Yang Maha Besar dan kepada arwah leluhur.

“Bila tiada keselarasan antara langit dan bumi, takkan tumbuh segenap kehidupan. Upacara pernikahan ialah pangkal peradaban sepanjang jaman, Dia bermaksud memadukan dan mengembangkan benih kebajikan dua jenis manusia yang berlain keluarga untuk melanjutkan Ajaran Suci pada Nabi, ke atas untuk memuliakan Firman THIAN, mengabdi leluhur dan ke bawah meneruskan keturunan.” (Lee Ki: XXVII).


=================
Episode 10. Kelahiran Pik Gi

Pernikahan Nabi Khongcu itu ternyata membawa karunia besar bagi keluarga Khong. Setahun kemudian lahirlah seorang putera laki-laki tunggal beliau; putera ini diberi nama ‘Li’ alias ‘Pik Gi’.

Nama Li yang berarti ‘Ikan Gurami’ diberikan sebagai peringatan pemberian seekor ikan gurami dari Lo Ciau Kong, Raja muda Negeri Lo, tatkala tiba saat upacara genap satu bulan sang bayi. Pik Gi berarti putera pertama yang bernama ‘Ikan’.

Kejadian ini menunjukkan bahwa dalam usia yang masih muda itu Nabi telah banyak dikenal masyarakat sekitarnya.

Pik Gi sekalipun mendapat pendidikan yang baik dari Nabi, nampaknya ia tidak banyak mendapat kemajuan dalam mengikuti jejak ayahnya. Meski demikian tidak berarti Pik Gi tidak berperanan dalam perkembangan Agama Khonghucu, sebab anaknya yang bernama Khiep alias Cu Su, kelak akan menjadi penerus besar dalam Agama kita; beliaulah yang menulis dan membukukan Kitab Tiong Yong (Tengah Sempurna) yang merupakan Kitab Tuntunan Keimanan kita.

Pik Gi mempunyai dua orang adik perempuan; salah satu di antaranya menjadi isteri Kong-ya Tiang, murid Nabi. (Sabda Suci V: 1).


=================
Episode 11. Menjadi Kepala Dinas Pertanian
Ketika Nabi berusia 20 tahun, untuk menanggung beban rumah tangganya, beliau bekerja pada kepala keluarga bangsawan besar Kwisun. Oleh Kwi-sun, beliau diberi pekerjaan sebagai kepala dinas pertaniannya. Jabatan ini sesungguhnya kurang sesuai dengan pengetahuan yang beliau miliki; meski demikian beliau telah melakukan tugas ini dengan sebaik-baiknya.

Beliau mengawasi seluruh pekerjaan pengumpulan hasil bumi kepala keluarga itu; selalu dijaga jangan sampai ada kecurangan dan pemerasan yang dapat merugikan para petani. Beliau sering beramah-tamah dengan para petani itu sehingga banyak mengetahui suka duka yang ditanggung mereka.

Di dalam pengaturan tata buku, beliau selenggarakan dengan penuh keseksamaan dan tertib. Oleh kebijaksanaanNya, dalam waktu singkat dapat ditertibkan berbagai pekerjaan yang mula-mula tidak beres; dengan demikian dapat dibersihkan dari perkara yang curang.
Beliau berpedoman, “Seorang Kuncu (Susilawan) mengutamakan kepentingan umum, bukan kelompok; seorang rendah budi mengutamakan kelompok, bukan kepentingan umum.” (Sabda Suci II: 14).

=================
Episode 12. Membereskan Dinas Peternakan
Keberhasilan Nabi di dalam membina dinas pertanian menyebabkan beliau diberi kepercayaan pula untuk membereskan dinas peternakan keluarga besar Kwi-sun yang mengalami berbagai kekisruhan.

Tugas baharu ini pun diterima dengan gembira, – memang Nabi seorang yang gembira di dalam kerja -, dengan penuh kesungguhan hati beliau berusaha membenahi berbagai masalah dalam dinas yang baharu ini.

Pembagian tempat penggembalaan diatur baik-baik, demikian pula persediaan makanan ternak untuk musim dingin sangat diperhatikan. Dalam lapangan yang baru ini beliau juga selalu menaruh perhatian akan nasib para penggembala yang sering menjadi korban penipuan dan pemerasan orang-orang yang lebih tinggi kedudukannya. Dari pengalaman beliau inilah kelak kita tidak akan heran dan memahami mengapa Nabi selalu menjunjung tinggi kepentingan rakyat.

Dalam waktu yang relatif singkat beliau berhasil pula membereskan dinas peternakan ini; semua pembukuan berjalan lancar, hewan ternak pun subur berbiak dan tambun-tambun.

=================
Episode 13. Pemakaman Jenazah Ayah – Bunda Nabi
Ayah Nabi seperti kita ketahui telah wafat tatkala Nabi baharu berusia tiga tahun; dan pada tahun 525 SM, Ibu Tiencai berpulang, yaitu ketika Nabi berusia 26 tahun.
Karena Nabi masih kanak-kanak tatkala Siok-liang Hut meninggal dunia, maka menurut adat jaman itu, jenazahnya masih dimakamkan di tempat pemakaman sementara di tepi jalan Ngo Hu, yaitu menanti beliau cukup umur untuk melakukan kewajiban pemakaman orang tuanya.

Karena itu, setelah wafat ibunda Tiencai, jenazah kedua orang tua itu dimakamkan bersama-sama di satu tempat di Hong San, Bukit Bentara Sang Sempurna; demikian dinamakan orang-orang kemudian.

Disitulah tempat istirahat kedua orang yang memunculkan Sang Nabi, Pendidik dan Pelopor kemanusiaan dalam menegakkan Firman Gemilang itu untuk selama-lamanya. Salam, ketenteraman dan kedamaian yang abadi semoga menyertai mereka.
“Hati-hati saat orang tua meninggal dan jangan lupa memperingatinya sekalipun telah jauh. Dengan demikian akan menebalkan Kebajikan.” (Sabda Suci I: 9).

Next Part Click HERE

Please write a comment after you read this article. Thx..!!
READ MORE - Riwayat Nabi Agung Kongzi (Episode 4 - Episode 13)