Monday, February 28, 2011

Nabi Purba Ru Jiao/Khonghucu (10) - Hou Ji


share on facebook
Hou Ji 后 稷 

Nama kecilnya Qi 契, putera Nabi perempuan Jiang Yuan, menteri Pertanian raja Yao dan Shun, bermarga Ji 姬, nenek moyang raja-raja dinasti Zhou 1122 s.M. – 255 s.M. Ketika raja dinasti Xia yang bergelar Tai Kang hancur kerajaannya, keturunan Hou Ji berantakan dan hidup di tengah-tengah orang Rong Di 戎 狄, tetapi tetap mampu menjaga warisan budaya leluhurnya serta turun-temurun sampai kepada Nabi Gong Liu 公 劉 yang mampu menegakkan jati dirinya sebagai keturunan Hou Ji.







Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Nabi Purba Ru Jiao/Khonghucu (10) - Hou Ji

Sunday, February 27, 2011

16 Strategi Zhuge Liang


share on facebook
1. Memerintah Negara

Menjadi setepat Bintang Utara. Tahukah Anda bahwa memerintah negara sama seperti mengurus keluarga? Anda harus memiliki dasar yang benar. Sekali Anda benar, sisanya tidak akan salah. Dasar dari suatu keluarga adalah kepala keluarga, dasar dari suatu negara adalah kepala negara. Dalam memerintah negara, pemerintah sama seperti Bintang Utara, memimpin jalan. Karena itu, kepemimpinan yang kuat dan stabil serta rencana yang matang merupakan dasar bagi pertumbuhan suatu negara atau organisasi. Setiap negara yang kuat dan makmur selalu memiliki penguasa yang bijak. Seperti Bintang Utara, posisinya harus tetap benar untuk memberikan arah. Ia yang tak tentu arah, bodoh, dan pengecut, akan gagal dalam apa pun yang dilakukannya. Sebenarnya, kepemimpinan yang baik dan mantap tak dapat dipisahkan dalam suatu organisasi bisnis. Pemimpin harus sanggup menangkap kesempatan yang muncul dan menyelesaikannya.

...untuk mengatur negerinya, ia lebih dahulu membereskan rumah tangganya; untuk membereskan rumah tangganya, ia lebih dahulu membina dirinya;... (Ajaran Besar/Da Xue Bab Utama : 4)

2. Hubungan antara Penguasa dan Bawahan

Jadikan rasa hormat dan kesetiaan penghubung antara penguasa dan bawahannya. Penguasa harus memperlakukan bawahan dengan baik. Bawahan harus melayani penguasa dengan setia. Penguasa harus memperlakukan bawahan dengan adil. Bawahan harus melayani penguasa dengan patuh. Penguasa tidak hanya memerintah bawahan, tapi juga menunjukkan perhatian, perlindungan dan penghargaan. Seorang penguasa harus baik terhadap bawahan dan menghormati perasaannya. Bawahan harus menganggap kesetiaan sebagai kebajikan. Penguasa yang tidak mempercayai bawahan akan berakhir sendirian. Seorang penguasa yang bekerja dengan dekat dan rajin bersama bawahan akan selalu harmonis. Ini juga berlaku bagi seluruh eselon dari sebuah perusahaan.

Nabi Kongzi bersabda, "Seorang pemimpin hendaknya memerintah pembantunya sesuai dengan Kesusilaan dan seorang pembantu mengabdi pemimpinnya dengan Kesatyaan." (Sabda Suci/Lun Yu III : 19,2)


3. Memperhatikan dan Mendengarkan

Menjadi pemimpin yang menguasai situasi dengan baik. Seorang penguasa harus membuka lebar mata dan telinga agar dapat menguasai situasi negara dengan baik. Anda tidak dapat mengatakan berpandangan tajam jika tak bisa melihat kesulitan bawahan. Anda tak bisa menyatakan berpendengaran tajam jika tak bisa mendengar rintihan bawahan.

"Tuhan melihat seperti rakyat melihat, Tuhan mendengar seperti rakyat mendengar"


4. Menerima Saran

Menerima ide orang lain. Kata-kata manis tidak dalam tapi dangkal. Seorang penguasa bijak harus bisa menerima saran, ide bahkan kritik dari orang lain. Seorang penguasa yang cakap harus mempunyai pegawai yang jujur dan lurus di sampingnya. Seorang penguasa yang bodoh hanya memiliki bawahan yang penjilat di sekitarnya. Obat yang baik terasa pahit dan saran yang baik juga demikian. Sungguh terpuji seseorang yang berkedudukan tinggi seperti Kaisar / GM dapat menerima kritik pedas.


5. Memahami

Memahami masalah sepenuhnya dan membuat batasan antara yang benar dan yang salah. Pejabat yang setia dan yang jahat berbeda tapi sulit mengatakannya dari penampilan saja. Orang akan salah jika hanya mendasarkan pada perkataan dan sikap luar saja. Seorang penguasa harus berhati-hati saat memutuskan apakah benar atau salah.


6. Mengatur Orang

Didiklah rakyat untuk memenangkannya. Seorang penguasa harus membiarkan bawahannya mengetahui tujuan dan rencananya sehingga mereka memahami kebijakan pemerintah. Pemerintah harus pertama-tama mendirikan seperangkat hukum yang jelas. Hukum harus diketahui sampai ke seluruh negeri. Bila rakyat bersatu, mereka dapat memenangkan pertempuran. Seorang pemimpin harus membuat rakyatnya mengerti dengan jelas kebijakan dan tujuan pemerintah. Hanya dengan demikian ia mendapat dukungan dan pengertian rakyatnya.

Nabi bersabda, "Adapun yang menyebabkan Raja Sun itu besar bijaksananya ialah: ia suka bertanya dan meneliti kata-kata yang sederhana sekalipun. Yang buruk disembunyikan dan yang baik diluaskan. Dengan mengambil kedua ujung tiap perkara dan menetapkan Tengahnya, ia mengatur rakyat. Demikianlah sebabnya ia terkenal sebagai Raja Sun." (Tengah Sempurna/Zhong Yong   V : 1)



7. Pemilihan Orang

Carilah yang berguna dan pekerjakan yang bebakat. Salah satu cara penting memerintah negara adalah menempatkan orang yang mampu dan jujur pada posisi kunci untuk mengatasi penjilat yang licik dan penjahat yang tamak. Inti dari memelihara kesehatan adalah pengaturan nafas dan membangun energi vital. Inti dari memerintah negara adalah mencari yang berguna dan mempekerjakan yang cakap. Negara dengan pemimpin yang cakap adalah seperti rumah yang ditopang tiang-tiangnya.


8. Evaluasi Kinerja

Promosikan yang berjasa dan pecat yang kurang mampu. Jika seorang penguasa ingin istananya bersih dari korupsi dan negaranya kuat dan makmur, penting untuk mengevaluasi kinerja bawahannya. Kriteria apa yang dipakai dalam menaikkan pangkat atau memecat pejabat? Kriterianya adalah apakah mereka dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi. Sangat berbahaya jika dipengaruhi oleh perasaan dan kesukaan pribadi.


9. Administrasi Militer

Rencanakan dengan baik dan menangkan dengan strategi yang benar. Memobilisasi tentara, memulai peperangan dan membela negara merupakan masalah penting yang tak boleh diputuskan tergesa-gesa.


10. Hadiah dan Hukuman

Berikanlah hadiah dan hukuman untuk membentuk pemerintahan yang bersih dan efesien. Hadiah tak tergantung pada kedudukan tapi jasa Anda. Hukuman harus dilaksanakan tanpa pengecualian. Penguasa yang baik akan mendorong orang-orangnya mengemukakan pendapat dengan memberikan hadiah dan hukuman. Hasilnya, orang-orangnya dapat memberikan bantuan terbaik dalam usaha menyatukan negara.


11. Saat Emosi

Jangan menuruti emosi. Seorang penguasa harus tetap bisa menguasai emosinya dan mengendalikan diri. Seorang penguasa harus berwibawa dan tak cepat marah. Dia boleh menunjukkan kemarahan tapi tidak kehilangan akal sehat. Ia boleh bergembira tapi tidak berkelebihan. Ia juga tak boleh tenggelam dalam masalah pribadi dan melupakan pemerintahan negara.

Gembira, marah, sedih, senang, sebelum timbul, dinamai Tengah; setelah timbul tetapi masih tetap di dalam batas Tengah, dinamai Harmonis. Tengah itulah pokok besar daripada dunia dan keharmonisan itulah cara menempuh Jalan Suci di dunia. (Tengah Sempurna Bab Utama : 4)


12. Mengendalikan Kekacauan

Berhati-hati saat menghadapi situasi kacau. Apa yang harus dilakukan saat pemerintahan sedang kacau? Pertama, kurangi jumlah staf dan kenakan disiplin ketat. Ok, segera dilakukan. Jika perbaikan tidak dilaksanakan dengan benar atau terburu-buru, akan terjadi kekacauan yang lebih besar. Reformasi harus dilaksanakan dengan hati-hati sesuai dengan kondisi yang ada di negara dan keinginan rakyat.


13. Pendidikan dan Perintah

Koreksi diri sebelum mengeluarkan perintah. Seorang penguasa yang malas tapi keras terhadap bawahan berarti menerapkan kebijakan yang buruk. Seorang penguasa yang tegas pada dirinya sebelum mengeluarkan perintah kepada bawahan berarti mempraktikkan kebijakan yang baik. Seorang penguasa yang tidak mempraktikkan apa yang dikatakannya akan kesulitan menerapkan perintah. Bila perintah tak dilaksanakan akan terjadi kekacauan. Penting untuk memberi contoh. Koreksi dirimu sebelum mengoreksi orang lain. Ini adalah prinsip kepemimpinan yang sederhana dan efektif tapi sering dilupakan.


14. Menghadapi Kesulitan

Bertindak tepat mengatasi masalah sebelum berkembang. Negara harus punya hukum seperti keluarga mempunyai peraturan. Hukum dan peraturan harus dipatuhi sejak dibuat. Jika melakukan tindakan yang benar sejak awal, tidak akan mengalami begitu banyak kerugian / kesulitan.


15. Melihat ke Depan

Berpandangan jauh ke depan dan membuat rencana dengan teliti. Seorang penguasa yang berpandangan pendek atau tidak membuat rencana dengan teliti akan penuh kecemasan.


16. Pengamatan

Membuat komitmen untuk sukses. Anda tak perlu pergi ke sungai untuk mandi bila Anda dapat mencuci kotoran di tubuh Anda sendiri. Anda tak perlu kuda unggulan selama ia dapat berlari cepat. Seorang penguasa harus menempatkan orang yang berbakat sehingga mereka dapat melakukan yang terbaik demi negaranya, tidak perduli status ekonomi dll. Orang yang berbeda memiliki pengalaman dan kemampuan yang berbeda pula. Pemimpin yang pintar harus mempergunakan sepenuhnya bakat berbagai orang tersebut untuk mengatasi kesulitan. Kelihatannya setiap orang memiliki kesempatan untuk berhasil. Kita tak boleh menyerah begitu saja




sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - 16 Strategi Zhuge Liang

Suatu Nasehat


share on facebook
Penulis : Lie Djong Hian

Pada suatu hari, dalam perjalanan Nabi Kong Zi dari suatu daerah ke daerah lain, Nabi Kong Zi pernah mengunjungi dan melihat suatu Bio kuno. Dan di dalam Bio itu, Nabi Kong Zi diantar oleh seorang muridnya, beliau melihat ada sebuah patung yang dibuat dari perunggu dengan punggungnya diukir/ditulis dengan beberapa baris kata-kata. Setelah Nabi Kong Zi melihat tulisan itu lalu menyetujuinya. Yang tertulis demikian :

"Jangan banyak bicara, banyak bicara banyak susah. Jangan kata tidak berbahaya, karena bahaya itu sewaktu-waktu bisa datang. Jangan kira tidak ada yang mengetahui sebab Tuhan selalu menilik dirimu."

Dari kata-kata di atas, marilah kita kupas sejenak maksud dari kata-kata tersebut. Yang pertama "Jangan banyak bicara, banyak bicara banyak susah." Dalam hal ini, jangan sampai salah pengertiannya. Jangan banyak bicara, bukan berarti dilarang bicara banyak. Akan tetapi, yang dimaksud disini adalah yang tidak perlu jangan dibicarakan. Marilah kita teliti sebentar, adanya orang-orang yang saling bertentangan atau timbulnya pertengkaran dalam rumah tangga dan sebagainya. Hal itu banyak sekali disebabkan karena hanya banyak bicara saja.

Yang kedua ditulis, "Jangan kata tidak berbahaya, karena bahaya itu sewaktu-waktu bisa datang." Oleh karena itu, kita harus selalu berhati-hati dalam bertindak, maupun harus selalu berwaspada.

Dan yang ketiga ditulis, "Jangan kira tidak ada yang mengetahui sebab Tuhan selalu menilik dirimu." Orang kadang-kadang lupa kepada Tuhan. Dan bila mereka akan bertindak menyimpang atau berlaku yang tidak benar lalu mereka akan mengira sudah tidak ada yang mengetahuinya, akan tetapi sebenarnya batin mereka sendiri, hati nuraninya yang suci, kadang-kadang dapat memberi peringatan kepadanya, dan mengetuk hatinya untuk tidak berbuat demikian. Jadi, tiap-tiap perbuatan yang tidak benar, itu sudah diperingatkan oleh Tuhan, tetapi kadang-kadang peringatan itu justru diabaikan orang, bahkan tidak diperhatikan. Maka bagi orang yang selalu ingat kepada Tuhan, akan selalu menilik, memilih jalan yang benar, bertindak yang baik dan tidak picik.

Maka didalam Kitab Si Shu disebutkan, tidak usah khawatir orang lain tidak mengenal dirimu, tetapi khawatirlah bila kau tidak mengetahui kecakapan orang lain.

Selain itu juga terdapat di dalam Kitab Si Shu Sabda Suci Jilid II ayat 18, Cu Tiang salah satu murid Nabi Kong Zi bertanya tentang cara mendapatkan kedudukan.

Nabi Kongzi bersabda, "Banyaklah mendengar, sisihkan hal yang meragukan dan hati-hatilah membicarakan hal itu. Dengan demikian akan mengurangi orang lain menyalahkan. Banyaklah melihat sisihkan hal yang membahayakan dan hati-hatilah menjalankan hal itu. Dengan demikian akan mengurangi kekecewaan sendiri. Dengan pembicaraan tidak banyak mengandung kesalahan dan perbuatan tidak banyak menimbulkan kekecewaan, disitulah terletak rahasia kedudukan."


Demikian untuk memperbaiki perilaku hidup maka orang harus meneliti tiap-tiap hari akan perilakunya sendiri, karena di dalam pergaulan sehari-hari itu semua akan memberikan contoh maupun pelajaran buat kita dan yang jelek kita sisihkan.

Dilahiriah melakukan kebenaran dan dibatin melaksanakan kebajikan. Keduanya ini harus selalu seimbang, seperti katanya Cu He, ada tiga perubahan pada Susilawan yaitu :
"Dilihat dari jauh nampak agung, setelah didekati ternyata ramah tamah dan setelah didengar kata-katanya ternyata tegas."




sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Suatu Nasehat

Seribu Keping Uang Untuk Membeli Tetangga


share on facebook
Pada jaman dahulu di negeri Tiongkok, ada seorang pria bernama Lu Seng Zhen adalah orang yang jujur, banyak akal, dan berani. Oleh sebab itu dia menjadi orang yang terkenal, semua orang menghormati dan menyukainya.

Karena Lu Seng Zhen adalah orang yang berbudi pekerti tinggi, sehingga semua orang pun bersedia mendekati dan bersahabat dengan dia. Ada seorang pria yang berasal dari luar daerah yang khusus datang ke sana untuk membeli sebuah rumah persis bersebelahan dengan rumah Lu Seng Zhen. Kemudian ada seorang penduduk setempat yang bertanya padanya : "Berapa banyak uang yang anda keluarkan untuk membeli rumah ini?"

"Seribu seratus keping uang." jawab si pria dari luar daerah itu.

"Wah, berarti anda dirugikan, harga rumah-rumah di sini tidak semahal itu, paling mahal harganya sekitar seratus keping uang, si pemilik rumah sangat jahat telah berbuat demikian! Harga rumah sedemikian mahal, mengapa anda masih juga mau membelinya? Lebih baik anda membeli rumah lainnya yang lebih murah."

Si pria dari luar daerah itu justru berkata sambil tersenyum : "Seratus keping uang untuk membeli rumah, sedangkan seribu keping uang lainnya khusus untuk membeli tetangga, karena ada pepatah yang mengatakan 'Yang dekat kesumba terkena merah, yang dekat tinta terkena hitam' yang artinya : Orang dipengaruhi oleh teman yang bergaul dengannya."



sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Seribu Keping Uang Untuk Membeli Tetangga

Saturday, February 26, 2011

Nabi Purba Ru Jiao/Khonghucu (09) - Nabi Baginda Yu Shun


share on facebook
Nabi Baginda Yu Shun 虞 舜 2255 s.M. – 2205 s.M., 

Sheng Wang. dari kaum Yu 虞 bernama Zhong Hua 重 華, ayahnya bernama Qiao Niu 橋 牛 disebut orang dengan nama Gu Sou 瞽 叟 (orang tua yang buta mata hatinya)  keturunan baginda Zhuan Xu 顓 頊. Ibunya bernama Wo Deng 握 登 yang meninggal dalam usia muda. Ayah dan ibu tirinya sangat kejam terhadap beliau, begitu pula adik tirinya yang bernama Xiang 象 berlaku demikian serta senantiasa berupaya mencelakakan beliau. Namun beliau tetap senantiasa berhasil membangun harmoni dalam jalinan dengan mereka.

Pada tahun pertama pemerintahannya, beliau menciptakan lagu yang dinamai Da Shao 大 韶. Burung-burung Feng Huang 鳳 凰 datang dan bersarang di Balairungnya. Pada tahun ketiga pemerintahannya, menitahkan nabi Gao Yao 皋 陶 membuat hukum dan perundang-undangan untuk negaranya. Pada tahun ke sembilan pemerintahannya, baginda puteri dari Barat (Xi Wang Mu 西 王 母) datang berkunjung ke istana beliau dan memberikan cincin serta busur dari batu Kumala Putih. Tahun ke empat belas pemerintahannya, mengangkat Yu 禹 mewakili beliau untuk mengatur pemerintahan. pada tahun ke empat puluh sembilan pemerintahannya, Yu Shun 虞 舜 berdiam di Ming Tiao 鳴 條. Pada tahun kelima puluh pemerintahannya, beliau mangkat. (baca Da Xue IX: 4; Zhong Yong V; XVI; XXIX; Lun Yu VI: 30; Lun Yu VIII: 20; Lun Yu XII: 22; Lun Yu XIV: 5; Lun Yu XX: 1; dan banyak dibahas di Mengzi khususnya VA / B)





Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Nabi Purba Ru Jiao/Khonghucu (09) - Nabi Baginda Yu Shun

Kisah Tentang Pertapa Dan Alat Pemotong Kayu


share on facebook
Pada suatu hari, ada seorang pertapa yang ingin membuat sebuah rumah. Selama hidupnya, dia hidup di dalam sebuah gua yang kecil. Yang pertama dia lakukan adalah turun gunung untuk membeli alat pemotong kayu di toko peralatan di kota terdekat.

“Saya ingin pindah dari gua saya dan bermaksud membuat rumah sendiri dari batang kayu”, begitu kata pertapa ini dengan bangga kepada pelayan toko. Lalu dia melanjutkan penjelasannya, “Saya perlu alat pemotong kayu yang paling baik, tidak masalah berapa pun harganya.

Pelayan toko yang masih muda tersebut segera menuju gudang tempat penyimpanan alat-alat yang dijualnya. Tak lama kemudian, dia kembali dengan membawa sebuah alat pemotong kayu yang tampak bagus dan mengkilap. “Ini alat pemotong yang terbaik yang ada di pasaran.”, kata pelayan itu dengan mantap. “Dengan alat pemotong ini anda bisa menebang kayu bagai pisau memotong mentega. Saya jamin dengan alat pemotong kayu ini, pekerjaan memotong dan menebang kayu yang memakan waktu sebulan, bisa diselesaikan dalam waktu satu hari saja. Jika tidak terbukti, saya berani mengembalikan uang anda dari kantong pribadi saya.”

Karena si pertapa ini sangat tertarik dengan penjelasan pelayan toko tadi, maka dia membeli alat tersebut. Lalu ia kembali kegunung tempat dia bertapa.

Sebulan setelah itu, ketika si pelayan toko sedang sibuk membereskan barang dagangannya, ia mendengar suara teriak si pertapa., “Hei anak muda!!!! Saya datang untuk mengembalikan alat pemotong kayu ini. Tolong kembalikan kembalikan uang saya seperti janji anda dulu.”

"Banyak-banyaklah belajar, pandai-pandailah bertanya, hati-hatilah memikirkannya, jelas-jelaslah menguraikannya dan sungguh-sungguhlah melaksanakannya." (Tengah Sempurna XIX :19)
Si pelayan toko memandang wajah tua si pertapa itu. Ia tertegun melihat penampilan yang sudah tidak karuan. Si pertapa tampak seperti tidak tidur selama berminggu-minggu. Pada pakaiannya tampak bercak darah dan keringat. Kelihatannya sisa telah bekerja setengah mati.

“A…a…a..apa yang terjadi dengan bapak??? Wajah anda begitu memprihatinkan!!” tanya pelayan toko tergagap-gagap.

Dengan sisa-sisa kekuatan yang ada padanya, si pertapa tua mengangkat alat pemotong kayu ke meja penjualan. Sambil bersungut-sungut, ia berkata, “Alat pemotong kayu macam apa yang anda jual pada saya??? Katanya, alat pemotong kayu ini mampu menebang pohon dalam sehari saja. Saya sudah menggunakan alat pemotong ini selama 30 hari, tapi pekerjaan saya belum selesai juga. Seperti yang anda janjikan, tolong kembalikan uang saya.”

Si pelayan toko yang merasa keheranan lalu minta maaf dan berkata, “Tentu!!! Janji memang harus ditepati. Tetapi, tolong coba saya periksa dulu alat penebang kayu ini. Siapa tahu ada yang tidak beres.”

Lalu si pelayan toko segera menarik tali yang ada pada alat penebang itu. Kontan saja alat itu berbunyi, “B-R-R-R-R-R-R-R-R-R!!!!”

Saking terkejutnya, si pertapa langsung terhempas ke belakang meja penjualan. Ia merasa seakan mendengar bunyi peluru yang ditembakkan dari alat pemotong itu. Lalu ia berteriak kepada pelayan toko, “BUNYI APAKAH ITU???”

Apa yang bisa kita pelajari dari cerita diatas???

“Seringkali kegagalan bukan disebabkan karena minimnya kemampuan atau usaha kita untuk mengerjakan sesuatu. Seringkali kegagalan disebabkan karena miskinnya pengetahuan yang kita miliki. Kita telah menjadi orang yang sangat tidak mau belajar sesuatu.”




sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Kisah Tentang Pertapa Dan Alat Pemotong Kayu

10 Kekuatan Manusia - Nasihat Zhuge Liang Kepada Anaknya


share on facebook
Zhuge Liang alias Kong Ming gemar membaca, dan menguasai bermacam ilmu pengetahuan diantaranya ilmu geologi, sejarah, sampai strategi perang. Di usia 27 tahun ia diangkat Raja Shu (Liu Bei) sebagai penasehat kerajaan. Selama menjadi penasehat, Zhuge Liang pernah menulis sebuah surat kepada anaknya. Isi surat yang ditulis 1.800 tahun yang lalu itu sarat dengan dengan kebijakan yang tak lekang oleh waktu dan perubahan, diantaranya berisi tentang 10 kekuatan manusia, yaitu:




Kekuatan Keheningan

Keheningan membantu kita menenangkan diri untuk menjernihkan pikiran. Ia menjelaskan bahwa suasana hening membantu kita melakukan introspeksi diri, mengevaluasi segala tindakan, dan menumbuhkan tekad untuk memperbaiki diri. Ia juga menegaskan bahwa kunci keberhasilan dalam belajar adalah keheningan, sebab dalam keheningan kita dapat menelusuri apa sebenarnya visi dan misi hidup kita.


Kekuatan Hidup Hemat

Zhuge Liang memberikan petunjuk bahwa hidup bersahaja akan menyelamatkan diri kita agar tidak diperbudak oleh materi. Hidup sederhana menurut sang penasehat ini membentuk diri kita menjadi manusia yang lebih bermoral. Jangan terseret dalam pola hidup boros, sebab pola hidup boros suatu saat dapat mengubur kita kedalam tumpukan hutang dan puing-puing kehancuran.


Kekuatan Membuat Perencanaan

Dalam surat-surat itu Zhuge Liang menegaskan tentang pentingnya merencanakan hidup. Fail to plan means plan to fail – Gagal merencanakan berarti merencanakan untuk gagal. Dengan melakukan perencanaan yang baik, maka kita akan dapat menempatkan prioritas dengan baik pula. Sebaliknya, tanpa perencanaan yang baik akan selalu membuat kita gagal menyelesaikan apapun yang kita kerjakan.


Kekuatan Belajar

Zhuge Liang dalam suratnya menyebutkan bahwa keheningan memaksimalkan pencapaian hasil dari tujuan belajar. Ia meyakini bahwa kemampuan manusia bukan berasal dari pembawaan sejak lahir, melainkan merupakan hasil dari proses pembelajaran yang dilakukan dengan konsisten. Oleh sebab itu ia menyarankan agar kita tak pernah berhenti belajar sampai kapanpun. Sementara dalam proses pembelajaran, kerendahan hati akan sangat membantu kita menyerap dengan mudah ilmu pengetahuan yang dibutuhkan.


Kekuatan Nilai Tambah

Nasehatnya ini menekankan kita agar lebih banyak memberi, karena hal itu akan membuat kita lebih banyak menerima. Oleh sebab itu kita harus berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik untuk orang lain, diantaranya kepada keluarga, kerabat, teman, konsumen, mitra bisnis, dan lain sebagainya. Bila kita mampu memberikan sesuatu yang ekstra atau nilai tambah terhadap apa yang dibutuhkan orang lain, tentu saja mereka akan senang, merasa tersanjung dan terpesona. Tak heran jika selanjutnya mereka ingin selalu menjalin hubungan yang menguntungkan bagi Anda.


Kekuatan Kecepatan

Beliau menesehat anaknya agar tidak menunda-nunda pekerjaan karena penundaan artinya menghambat usaha kita mencapai visi dan misi secepat mungkin. Ia menandaskan agar kita menjalankan segala sesuatu dengan efektif dan efisien waktu. Dalam hal ini sangat dibutuhkan kemampuan memanajemen waktu. Jika perlu, satu hal dilakukan bersama-sama dengan tim agar lebih cepat terselesaikan, "Alone we can do so little; together we can do so much. – Sendiri kita menyelesaikan sedikit pekerjaan; bersama kita kerjakan sangat banyak pekerjaan," kata Hellen Keller.


Kekuatan Karakter

Zhuge Liang menasehati anaknya agar membiasakan diri tidak bersikap tergesa-gesa, sebab segala sesuatu memerlukan proses. Kehati-hatian dalam bersikap dapat membentuk sebuah karakter yang utuh. Dalam pepatah bangsa Tionghoa dikatakan, "Diperlukan waktu hanya sepuluh tahun untuk menanam dan memelihara sebatang pohon, tapi memerlukan waktu paling sedikit 100 tahun untuk membentuk sebuah watak yang utuh."


Kekuatan Waktu

Dalam suratnya Zhuge Liang menginginkan anaknya menghargai waktu. Sebab waktu berlalu sangat cepat, tak jarang ikut mengikis semangat dan cita-cita kita. Oleh sebab itu manajemen waktu dengan baik, jangan pernah menyia-nyiakan waktu dengan melakukan aktifitas yang kurang bermanfaat.


Kekuatan Imaginasi

Zhuge Liang memberikan nasehat supaya kita berpikir jauh ke depan, agar kita tidak tertinggal oleh jaman yang terus berkembang. Imajinasi tentang masa depan dikatakannya lebih kuat dari pengetahuan. Hal ini juga pernah diucapkan oleh Albert Einstein, "Imagination is everything. It is the preview of life's coming attractions. – Imajinasi adalah segalanya. Imajinasi adalah penarik realitas yang akan datang."


Kekuatan Kesederhaan

Sang penasehat ini mencontohkan kekuatan kesederhanaan dalam setiap surat-suratnya yang singkat dan mudah dimengerti tetapi sarat tuntunan hidup positif. Tidak ada teori atau tuntunan hidup yang muluk-muluk, melainkan kebijaksanaan hidup yang sederhana. Begitupun jika kita ingin menghasilkan prestasi hidup yang luar biasa, tak perlu menggunakan teori yang rumit. Sekalipun tindakan atau langkah-langkah yang kita lakukan sederhana tetapi jika dilakukan dengan konsisten maka kita akan mudah meraih visi dan misi. "

Itulah beberapa inti pesan dalam surat-surat Zhuge Liang, yang ditujukan untuk anaknya agar ia mampu berpikir, bersikap dan bertindak lebih baik dari hari ke hari. Kita dapat menyerap pemikirannya untuk menjadi yang terbaik. Jika kita berhasil melakukan yang terbaik artinya kita akan semakin dekat dengan kehidupan yang kita inginkan, kehidupan yang indah.



sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - 10 Kekuatan Manusia - Nasihat Zhuge Liang Kepada Anaknya

Friday, February 25, 2011

Kisah 2 Orang Salesman


share on facebook
Joko dan Edi sama-sama diterima di sebuah perusahaan FMCG sebagai salesman. Mereka berdua bekerja keras. Satu tahun kemudian bos Chandra mengangkat Edi menjadi Sales Supervisor sedangkan Joko tetap saja menjadi Salesman.

Suatu hari Joko tidak tahan lagi dan mengajukan pengunduran dirinya kepada bos Chandra. Alasan Joko perusahaan ini tidak memperhatikan orang yang bekerja keras, hanya orang yang pandai menjilat bos saja yang bisa naik.

Bos Chandra tau bahwa Joko pekerja keras tetapi untuk menyadarkan Joko apa beda dia dengan Edi maka ia memberikan satu tugas kepada Joko.Ia meminta Joko untuk menemukan seorang pedagang semangka di pasar dekat kantor.

Saat Joko kembali, bos Chandra bertanya: “Sudah kau temukan Jok?”
“Sudah pak” jawab Joko.
“Berapa harga semangkanya?” tanya Bos Chandra.
Joko pun kemudian pergi ke pasar lagi untuk menanyakan harga semangka lalu kembali menghadap bos Chandra dan berkata: “Rp 1000 per kg pak.”

Bos Chandra berkata kepada Joko bahwa sekarang dia akan memberi perintah yang sama kepada Edi. Edi ke pasar dan setelah kembali menghadap ke bos Chandra. Edi lapor kepada bos Chandra: “Di pasar hanya ada 1 pedagang semangka, harga semangka Rp 1000 per kg, kalau beli 100 kg hanya Rp 800 per kg nya,- ia mempunyai stok 324 biji, yang 32 dipajang di counternya. Semangka didatangkan dari Indramayu 2 hari yang lalu, warnanya hijau segar dan isinya merah jingga, kualitasnya bagus.”

Joko sangat terkesan dengan laporan Edi dan memutuskan untuk tidak jadi mengundurkan diri tetapi akan belajar lebih banyak dari Edi. Bekerja lebih keras saja tidak cukup. Seorang yang lebih sukses meneliti lebih banyak, Berpikir lebih banyak dan Mengerti lebih mendalam.

Untuk alasan yang sama seorang yang lebih sukses melihat beberapa tahun ke depan sedangkan anda hanya melihat esok hari saja. Perbedaan antara 1 hari dan 1 tahun adalah 365 kali lipat. How could you win? Semoga memberi inspirasi untuk anda Agar Bisa menjadi lebih Sukses

Orang jaman dahulu yang hendak menggemilangkan Kebajikan Yang Bercahaya itu pada tiap umat di dunia, ia lebih dahulu berusaha mengatur negerinya; untuk mengatur negerinya, ia lebih dahulu membereskan rumah tangganya; untuk membereskan rumah tangganya, ia lebih dahulu membina dirinya; untuk membina dirinya, ia lebih dahulu meluruskan hatinya; untuk meluruskan hatinya, ia lebih dahulu mengimankan tekadnya; untuk mengimankan tekadnya, ia lebih dahulu mencukupkan pengetahuannya; dan untuk mencukupkan pengetahuannya, ia meneliti hakekat tiap perkara. (Ajaran Besar Bab Utama : 4)




sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Kisah 2 Orang Salesman

Nabi Purba Ru Jiao/Khonghucu (08) - Nabi Baginda Tang Yao


share on facebook
Nabi Baginda Tang Yao 唐 堯 2357 s.M. – 2255 s.M., 

Sheng Wang, dari kaum Tao Tang 陶 唐 ibunya bernama Qing Du 慶 都, yang dalam perjalanannya di berbagai sungai telah menerima wahyu Chi Long Fu Tu 赤 龍 負 圖 peta wahyu yang didukung oleh seekor naga merah. Wahyu tersebut bertuliskan, ‘warna merah menerima berkah perlindungan Tian (Chi Shou Tian You 赤 受 天 祐) dan usia yang lanjut.’ 

Beliau berhasil membangkitkan kembali kebajikan yang sudah melemah pada waktu itu dan pada tahun ke tujuh pemerintahannya muncul seekor Qilin 麒 麟 menghadapnya. Pada Lima puluh delapan tahun pemerintahannya, memerintahkan menterinya : Hou Ji  后 稷 untuk membawa putera beliau yang brutal bernama  Zhu 朱 ke wilayah sungai Dan Shui  丹 水. 

Pada 61 (enam puluh satu) tahun pemerintahannya, menitahkan kepada menteri yang bernama Chong Bo Guan  崇 伯 鰥 untuk mengatasi bencana banjir. Pada 69 (enam puluh sembilan) tahun pemerintahannya, menghukum buang Chong Bo Guan karena gagal dalam mengatasi bencana banjir bahkan menyebabkan bencana yang lebih parah. Pada 70 (tujuh puluh) tahun pemerintahannya, menitahkan para Si Yue 四 岳 (ke empat penguasa provinsi/gunung) untuk mengangkat Yu Shun 虞 舜 mengemban Firman mewakili beliau. Pada 73 (tujuh puluh tiga) tahun pemerintahan beliau, musim semi, bulan pertama, Shun 舜 diterima di kuil Wen Zu 文 祖 (kuil untuk melakukan sujud kepada TIAN Yang Maha Esa) untuk menerima tugas. Didalam pelantikan itu, Tang Yao bersabda, ‘Hati manusia senantiasa dalam rawan; hati didalam Jalan Suci itu sungguh rahasia/muskil. Senantiasalah pada yang saripati, senantiasalah pada yang Esa itu; pegang teguhlah sikap Zhong atau Tengah Tepat (Ren Xin Wei Wei, Dao Xin Wei Wei, Wei Jing Wei Yi, Yun Zhi Jue Zhong 人 心 惟 危 ;              道 心 惟 微 ;  惟 精 惟 一 ;  允 執 厥 中 (Shu Jing II.II 15-16)), kata-kata yang tidak berdasar jangan didengarkan, rencana yang tidak jelas jangan diikuti (Wu Ji Zhi Yan Wu Ting, Fu Xun Zhi Mo Wu Yong 無 稽 之 言 勿 聽 ,  弗 詢 之 謨 勿 庸)’ Sabda ini juga diucapkan Shun pada waktu melantik Yu untuk menggantikan dirinya. Pada 75 (tujuh puluh lima) tahun pemerintahan beliau, menteri Pekerjaan Umum Si Kong Yu 司 空 禹 ditugaskan mengatur sungai-sungai mengatasi bencana banjir yang dahulu ditugaskan kepada ayahnya, Chong Bo Guan 崇 伯 鰥. Pada 100 (seratus) tahun pemerintahannya, beliau mangkat (Zhi 陟 / naik) di Tao 陶. 

Yu Shun 虞 舜 semula menolak melanjutkan kedudukan Yao, ia berupaya mengangkat putera Yao: Dan Zhu 丹 朱 yang ada di Fang Ling 房 陵 tetapi gagal karena rakyat tidak berkenan. Setelah tiga tahun, Shun baru naik tahta. Yao juga berpesan kepada menterinya yang bernama Xi dan He, ‘Kamu, Xi 羲 dan He 和, camkan setahun itu ada 366 hari; dengan mengingat adanya bulan kabisat, tetapkanlah keempat musim dalam setahun’ (Shu Jing I.II-8).



Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini.
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Nabi Purba Ru Jiao/Khonghucu (08) - Nabi Baginda Tang Yao

Thursday, February 24, 2011

Nabi Purba Ru Jiao/Khonghucu (07) - Jiang Yuan


share on facebook
Jiang Yuan 姜 嫄 

Dari kaum You Tai有 邰 permaisuri Raja Di Ku 帝  嚳 (cicit Baginda Huang Di) naik takhta 2435 - 2365 s.M. 

Beliau oleh iman dan kesuciannya telah dikarunia TIAN seorang putera yang luar biasa beroleh perlindungan TIAN; diberi nama Hou Ji  后  稷, yang oleh rakyat dianggap sebagai Dewa Pertanian; dan kemudian beliau menjadi Menteri Pertanian Raja Yao dan Shun (abad 24 / 23 s.M.). Karena itu Nabi Jiang Yuan ini adalah yang menjadi nenek moyang pertama dinasti Zhou (1122 s.M. – 255 s.M.). 





Please write a comment after you read this article. Thx..!!

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Nabi Purba Ru Jiao/Khonghucu (07) - Jiang Yuan

Pencuri Kue


share on facebook
Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk.

Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya. Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka berdua.
Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya.

Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berpikir: ("Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!"). Setiap ia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu.

Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir ("Ya ampun orang ini berani sekali"), dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih. Belum pernah rasanya ia begitu kesal.

Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan, dan ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih!".

Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget. Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya. Koq milikku ada di sini erangnya dengan patah hati. Jadi kue tadi adalah miliknya dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih dan dialah pencuri kue itu.


Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya.Orang lainlah yang selalu salah, orang lainlah yang patut disingkirkan, orang lainlah yang tak tahu diri, orang lainlah yang berdosa, orang lainlah yang selalu bikin masalah, orang lainlah yang pantas diberi pelajaran. Padahal kita sendiri yang mencuri kue tadi, padahal kita sendiri yang tidak tahu terima kasih. Kita sering mempengaruhi, mengomentari, mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya. Apakah anda termasuk orang yang demikian? Renungkanlah..!!





sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Pencuri Kue

Kisah Seekor Tikus dan Perangkap Tikus


share on facebook
Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya membuka sebuah bungkusan. Ada makanan pikirnya? Dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Ia berlari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan, "Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!"

Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil tetap menggaruk tanah, mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku, Pak Tikus, aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara pribadi tak ada masalahnya. Jadi jangan buat aku peninglah."

Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing, katanya, "Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!" "Wah, aku menyesal dengar kabar ini," si kambing menghibur dengan penuh simpati, "tetapi tak ada sesuatupun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu sentiasa ada dalam doa doaku!"

Tikus kemudian berbelok menuju si lembu. " Oh? sebuah perangkap tikus, jadi saya dalam bahaya besar ya?" kata lembu itu sambil ketawa.

Jadi tikus itu kembalilah ke rumah, kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian.

Malam itu juga terdengar suara bergema diseluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsanya. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahwa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit.

Dia kembali ke rumah dengan demam. Sudah menjadi kebiasaan setiap orang akan memberikan orang yg sakit demam panas minum sup ayam segar, jadi petani itu pun mengambil goloknya dan pergilah dia ke belakang mencari bahan-bahan untuk supnya itu.

Penyakit isterinya berkelanjutan sehingga teman-teman dan tetangganya datang menjenguk, dari jam ke jam selalu ada saja para tamu. Petani itupun menyembelih kambingnya untuk memberi makan para tamu itu.

Isteri petani itu tak kunjung sembuh. Dia mati, jadi makin banyak lagi orang-orang yang datang untuk pemakamannya sehingga petani itu terpaksalah menyembelih lembunya agar dapat memberi makan para pelayat itu.


Apabila kamu mendengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu pikir itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada 'perangkap tikus' di dalam rumah, seluruh 'ladang pertanian' ikut menanggung risikonya. Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan dari baiknya.





sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Kisah Seekor Tikus dan Perangkap Tikus

Wednesday, February 23, 2011

Nabi Purba Ru Jiao/Khonghucu (06) - Cang Jie


share on facebook
Cang Jie 蒼 頡 

Menteri Huang Di, yang menemukan cara menuliskan huruf-huruf dengan menirukan tapak-tapak hewan yang dilihatnya di tanah sehingga tercipta tulisan di Tiongkok yang bersifat Piktografi (tanda menyerupai gambar). 












Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.
READ MORE - Nabi Purba Ru Jiao/Khonghucu (06) - Cang Jie