Wednesday, November 3, 2010

KONFUSIUS MENDISKUSIKAN NASIB SEBUAH BANGSA


share on facebook
Font Re-Size
Raja Lu Ai Gong bertanya kepada Konfusius, “Benarkah bahwa nasib sebuah bangsa ditentukan oleh langit dan bukan hanya karena tindakan manusia?”

Konfusius menjawab, “Nasib negara Anda akan bergantung pada tindakan Anda. Fenomena khusus tidak dapat semata-mata mengubah nasib bangsa Anda.”

Raja mengatakan, “Baiklah. Dapatkah Anda memberikan beberapa fakta yang memperjelas pernyataan ini?” Konfusius mengatakan, “Selama periode Raja Zhou dari Dinasti Shang, di dekat tembok kota di ibukota ada seekor burung kecil yang melahirkan seekor burung besar. Raja mengkonsultasikan hal ini kepada seorang juru ramal. Si juru ramal berkata, “Bila mana sebuah hal kecil menghasilkan sebuah hal besar, itu menandakan bahwa sebuah bangsa akan mempersatukan negeri dan bangsa tersebut akan menjadi semakin dan semakin makmur.”


Raja kemudian menjadi sangat puas. Ia mengira bahwa ia cukup percaya akan pertanda baik. Ia kemudian berhenti bekerja keras dalam memerintah negaranya dan menjadi sangat kejam terhadap para pejabat dan orang-orangnya. Tidak ada satu pun pejabat yang dapat menghentikannya. Pada akhirnya, di luar sana musuh menyerang negara mereka dan menggulingkan Dinasti Shang. Ini adalah sebuah contoh bahwa pertanda baik membawa sebuah bencana, yang disebabkan karena sang raja mengabaikan perbuatan baik dan mengingkari hukum langit.

Contoh sebaliknya, selama masa kepemimpinan Raja King Tai Wu (nenek moyang Raja Zhou), moralitas masyarakatnya sangatlah buruk dan hukum-hukum negara benar-benar kacau-balau. Hal ini menyebabkan tumbuhnya sebuah tanaman aneh, yang tumbuh di dalam lingkungan kerajaan. Tanaman tersebut tumbuh amat cepat. Dalam satu minggu, tanaman menjadi cukup besar bagi dua orang untuk memeluknya.

Raja kemudian berkonsultasi kepada seorang juru ramal dan juru ramal mengatakan, "Jenis tanaman aneh ini tidak seharusnya tumbuh di dalam lingkungan kerajaan, namun hal itu kini terjadi. Ini menandakan bahwa sebuah bangsa akan memasuki kemusnahan."

Raja Tai Wu menjadi sangat takut. Ia mulai memperhatikan segala tindak tanduknya dengan teliti dan ia juga memikirkan bagaimana para raja terdahulu memerintah bangsanya dengan benar dan peduli dengan rakyatnya. Dalam tiga tahun, banyak raja dari berbagai negara mendengar kabar mengenai kebajikan Raja Tai Wu dan sebanyak 16 raja mengirimkan perwakilan untuk mengunjungi dan bersilahturami dengan Dinasti Shang. Ini adalah sebuah contoh dari menyingkirkan perbuatan buruk dan sebagai hasilnya, pertanda buruk berubah menjadi sesuatu yang baik.

Oleh karenanya, di saat langit menciptakan fenomena khusus dan bencana muncul, itulah peringatan langit kepada para penguasa; ketika para pejabat memimpikan kisah-kisah aneh dan bermakna, adalah peringatan langit kepada para pejabat. Bencana dan fenomena aneh tidak akan mengalahkan kebijaksanaan baik dan undang-undang sebuah negara; mimpi tidak akan mengalahkan moralitas tinggi dan kebajikan. Jika seseorang dapat melakukan segala sesuatunya seperti ini–menyingkirkan perbuatan buruk dan menerapkan perbuatan baik–ini adalah langkah terbaik dalam memerintah sebuah negara. Hanya raja yang bijaksana yang dapat melakukan hal demikian.”

Raja Lu Ai Gong berkata, “Ajaran Anda sungguh-sungguh menjadi pedoman untuk memperbaiki ketidaktahuan saya. Sungguh baik mendengar ajaran Anda!”

Raja Zhou mengabaikan perbuatan baik dan menjadi jahat, sehingga negaranya termusnahkan. Raja Tai Wu mengabaikan perbuatan jahat dan menjadi baik, sehingga negaranya mulai maju.


sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!!

4 comments:

confusian said...

andaikan Khong Zi yg jadi raja

sibutiz said...

andai negara ku di pimpin oleh orang yang kaya dia....

Me and Confucius said...

Thx 4 comment..

Dildaar Ahmad Dartono said...

Nabi Kong zi/Konfucius 'alaihissalam (salam sejahtera meliputi dirinya)

Post a Comment