Sunday, January 2, 2011

Cerita Seorang Ahli Filsafat


share on facebook
Font Re-Size
Oleh :  海宽 (Haikuan)

Penampilannya sangat anggun dan terpelajar, berpakaian necis, membuat banyak wanita mabuk kepayang. Pada suatu hari, ada seorang wanita cantik mengetok pintu rumahnya, wanita itu berkata, "jadikan saya sebagai istri kamu, jangan sampai salah, kamu akan kehilangan kesempatan mencintai seorang wanita yang sangat mencintai kamu."

Ahli filsafat itu sangat tersentuh hatinya tapi ia tetap berkata, "beri aku waktu untuk berpikir." Ahli filsafat itu menggunakan suatu ilmu analis memecahkan suatu masalah, ia analisa dengan cermat, kalau kawin untungnya bagaimana? kalau tidak kawin baiknya dimana? akhirnya ia mendapat kenyataan baik buruknya seimbang, maka ia tidak tahu apa yang harus ia perbuat, maka ia terjerumus dalam masa bimbang yang panjang.

Meskipun ia menggunakan rumus yang lebih canggih, ia tetap menghadapi kesulitan untuk memilih salah satu diantaranya, akhirnya ia mendapat suatu kesimpulan, manusia kalau menghadapi pilihan yang sulit, ia harus memilih sesuatu yang belum pernah terjadi atau dialami oleh dirinya.

Kalau tidak kawin saya kan sudah mengalami, kalau kawin bagaimana? saya kan belum pernah merasakan, makanya kawin saja, saya harus meluluskan permintaan dari wanita itu,m aka ahli filsafat datang ke rumah Si wanita cantik itu, ia berkata kepada orang tua gadis itu, "anakmu dimana?"

Tolong sampaikan kepadanya, saya sudah memikirkan matang sekali, saya berjanji akan mengawininya, orang tua dari si gadis itu menjawab dengan enteng, "kamu telah terlambat datang sepuluh tahun, anak saya sekarang sudah mempunyai 3 anak yang lucu-lucu dan cantik, mendengar ini semua ahli filsafat terhentak duduk kembali dalam kursi, semangatnya seperti terbang di awang-awang. Dia merasa dirinya sangat pintar tapi yang didapatnya adalah sebuah penyesalan.

Setelah itu ahli filsafat strees dan terjangkit penyakit, mendekati ajalnya ia meninggalkan sebuah penilaian terhadap kehidupan manusia, kalau kehidupan bisa dibagi dalam dua bagian, filosofi bagian atas kehidupan manusia adalah jangan ragu-ragu dan falsafah bagian bawah kehidupan manusia adalah tidak menyesal.



Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.

0 comments:

Post a Comment