Saturday, January 1, 2011

KEHIDUPAN SEPERTI NAIK TANGGA


share on facebook
Font Re-Size
Ada sepasang kakak beradik yang baru pulang dari bertamasya. Mereka membawa sejumlah pakaian, makanan, peralatan dan sebagainya yang disimpan di tas dan rasel di pundak mereka.

Ketika mereka sampai di apartemen, ternyata listrik padam. Mereka berdua memutuskan untuk naik tangga menuju tempat tinggal merekea yang berada di lantai  50. setelah menaiki tangga sampai lantai 20, mereka mulai kelelahan. Si kakak berkata, “Tas dan ransel ini begitu berat, mari kita titipkan ke satpam. Kita akan ambil kembali setelah listrik hidup kembali.”

Setelah menitipkan tas, mereka pun  melanjutkan naik tangga. Sampai di tngkat 30, mereka saling mengomel dan ribut. Hal ini terus berlanjut sampai lantai 40. lalu mereka beristirahat sebentar, dan bersepakat untuk tidak ribut lagi yang hanya akan menghabisakan energi mereka. Setelah itu mereka melanjutkan niak tangga lagi, dan akhirnya sampailah mereka di lantai 50.

Sesampainya di depan pintu, si kakak meminta adiknya segera membuka pintu agar bisa masuk ke dalam dan segera istirahat. Merasa tidak pernah memegang kunci, adiknya berkata, “Bukankah kuncinya ada di tempatmu?” kakaknya baru menyadari bahwa ternyata kunci pintu itu ia simpan di dalam rasnel yang dititipkan di lantai 20.    

   Pesan/Moral:

Cerita singkat di atas mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan ini terutama selagi muda kita harus mempersiapkan segalanya dengan baik, berkerja dengan cerdas dan keras, tidak menyia-nyiakan  waktu, agar saat memasuki usia paruh baya tidak menyesal.

Banyak orang yang setelah tua baru bisa menghargai kehidupannya. Mereka baru menyadari dan menyesal  karena selagi muda mereka tidak mau sekolah, tidak mau belajar, tidak mau memanfaatkan segala kesempatan yang ada, tetapi justru hanya menyia-nyiakannya sehingga waktu terlewat begitu saja. Mereka terlanjur tidak mempersiapkan segala-galanya untuk masa tua. Namun apa yang mau disesali, nasi telah menjadi bubur, semuanya sudah terlambat.

Persiapkanlah segala yang dibutuhkan dari sekarang!

 Bila orang tidak mau berfikir tentang kemungkinan yang masih jauh, kesusahan itu sudah berada didekatnya.
(S.S : XV : 12)

0 comments:

Post a Comment