Wednesday, January 12, 2011

Harmoni - Kata Kunci Dalam Hidup Damai


share on facebook
Font Re-Size
oleh : MAKIN Pak Kik Bio


kalau kita beda, itulah fakta,
bila tidak sama, itupun nyata,
namun dalam beda, kita bisa bersama,
saling tepa-selira, harmoni tercipta.

Perbedaan adalah kenyataan yang kita hadapi setiap hari. Tidak ada di dunia ini dua benda yang persis sama, masing-masing pasti memiliki perbedaan. Manusiapun berbeda-beda, terdiri atas berbagai ras, dan tiap-tiap ras memiliki bermacam suku, sukupun memiliki bermacam daerah asal, daerah asal memiliki bermacam keluarga/marga dan seterusnya. Di dalam satu keluargapun memiliki perbedaan, ada yang lebih tua dan yang lebih muda. Demikianlah fakta hidup di dalam dunia ini yang memiliki berbagai macam perbedaan. 

Perbedaan antara suami dengan istri bisa menjadi cerita yang sangat panjang, seperti dalam tayangan televisi yang gencar menayangkan perceraian para selebritis. Lebih luas lagi perbedaan antara golongan dapat menjadikan perang saudara, saling mencederai dan bahkan saling membunuh. Mengapa hal demikian terjadi? Semuanya dikarenakan ego masing-masing, entah itu ego pribadi, marga, daerah, golongan dan sebagainya. Sepanjang manusia mementingkan diri sendiri tanpa mau mengerti orang lain, pasti akan bersinggungan kepentingan dengan yang lainnya, kemudian terjadilah saling bertentangan, saling bemusuhan, saling menyakiti satu terhadap yang lain.

    Didalam kitab Yijing diterangkan perbedaan itu ada bukan untuk dipertentangkan. tapi adalah untuk dipadukan dan diselaraskan menjadi sesuatu yang baru, yang lebih. Dengan memadukan dan mengharmoniskan dua hal yang berbeda didapatlah satu hal yang baru. Misalnya memadukan dua insan laki-laki dan perempuan dalam sebuah perkawinan, terjadilah sebuah keluarga yang kalau dibina di dalam keselarasan dan keharmonisan maka terbentuklah sebuah keluarga yang bahagia.

Keharmonisan itulah cara menempuh Jalan Suci di dunia, bila dapat terselenggara maka kesejahteraan akan meliputi langit dan bumi, segenap makhluk dan benda terpelihara. (Zhong Yong Bab Utama: 4,5)

Bila ada satu kata yang dapat dijadikan pegangan hidup, itulah Tepa-selira. (Lunyu XV : 24) 

“Bila diri sendiri belum dapat bersikap Tepasarira (tahu menimbang) tetapi berharap dapat memperbaiki orang lain, itulah suatu hal yang belum pernah terjadi (terlaksana).”  (Da Xue IX : 4)

Tepa-selira merupakan kata kunci yang mendasari hidup harmonis. Tepa-selira berarti: apa yang diri sendiri tiada inginkan, janganlah diberikan kepada orang lain. Dengan mengendalikan diri sendiri, tidak menyakiti orang lain adalah yang menjadikan dasarnya. Harmonis dimulai dari diri sendiri, kemudian keluar terhadap sekeliling.   

Harmoni/ He mempunyai urutan dari kebersamaan yang berasaskan solidaritas, tenggang-rasa menyerasikan perbedaan, ketaatan pada kesepakatan bersama, komitmen untuk mengutamakan “ kita ” di atas aku/kamu/dia/kami/kalian/mereka. 

Bagaikan musik orkestra yang terdiri dari berbagai macam alat musik yang berbeda-beda, mempunyai bentuk dan bunyi bermacam-macam, kalau ditabuh dengan harmonis akan menghasilkan sebuah alunan musik yang merdu didengar.

Demikian dalam musik orkestra, bersama berangkat dari harmoni, curahan cita ungkapan rasa dilahirkan dalam karya indah yang menyentuh keharuan. Hati sebagai sumber inspirasi dan kreasi memandu hasil yang mempunyai nilai universal. Maka dari musik orkestra bisa diharapkan nuansa “ kita “ berkembang melampaui batas sekat perbedaan dan ego menuju keharmonisan.

Harmoni intinya ada pada niat bersama disertai pengendalian. 
Harmoni bukanlah monoton dalam keseragaman yang sama, yang satu.
Harmoni tidak mengalahkan dan tidak memenangkan namun mengindahkan.
Harmoni dibangun bukan oleh satu tapi oleh banyak.

Tidak kehilangan jati diri; mengakomodasi dengan partisipasi, menghargai hasil kesepakatan, mengutamakan kepentingan bersama. Inilah jalan harmoni yang bebas dari pemaksaan dan penindasan, tanpa curiga dan apriori, tidak melecehkan dan mengingkari, bukan menuruti kepentingan keakuan.

Adakah itu pada diri kita ? Bila tidak perdamaian sungguh jauh dan tetap tinggal sebagai impian 




sumber : disini

Please write a comment after you read this article. Thx..!! 

Tekan "Like" jika kamu menyukai artikel ini. 
Tekan "Share" atau "Tweet" jika menurutmu artikel ini bermanfaat untuk teman2 kalian.

1 comments:

Anonymous said...

It's a better felling

Post a Comment