Friday, August 13, 2010

Ibu Meng Zi yang Bijaksana


share on facebook
Font Re-Size
Di negri China pernah hidup seorang filsuf besar bernama Meng Zi. Kebijaksanaannya dan hikmatnya membuat sebagian orang China hampir menyejajarkan kualitas Meng Zi dengan Kong Zi, karena itu mereka sering menyebut kedua filsuf itu sengan sebutan "Khong Meng". Meng Zi merupakan murid Kong Zi.

Pada waktu Meng Zi masih kanak-kanak, ayahnya meninggal dunia.Ibunya membesarkannya dengan kondisi yang sangat sulit.Karena ia mencintai mendiang suaminya,Ibu Meng Zi pindah rumah ke dekat makan suaminya. Karena dekat, dari rumah mereka sering terdengar orang meratap sambil memukul-mukulkan tangannya kebenda-benda terdekat.

Melihat didekat rumahnya ada pemandangan seperti itu,Meng Zi sering berada di dekat orang-orang yang sedang meratap. Ia pun berpura-pura menangis tersedu-sedu mengikuti orang yang sedang meratap. Baginya ikut-ikutan sedih seperti permainan yang mengasikan. Ibunya sering memperhatikan anaknya itu. Ia berpikir bahwa ini tempat yang kurang baik bagi pertumbuhan anaknya, maka ia membawa Meng Zi pindah ke kota.

Di kota banyak sekali pedagang. Para pedagang suka berteriak menawarkan dagangannya dan suka minum bir bersama serta sering mengucapkan janji-janji palsu dalam menawarkan dagangannya. Bagi Meng Zi hal tersebut menarik, karena itu ia mulai belajar minum bir, berteriak menawarkan dagangan dan mengucapkan janji-janji gombal ala pedagang. Ibu Meng Zi resah dan berpikir tempat ini tidak terlalu baik bagi perkembangan moral dan pengembangan pengetahuan anak. Setelah berpikir matang soal tempat yang paling ideal untuk anaknya, ia memutuskan untuk pindah dekat sekolah.

Dari sekolah tersebut bisa terdengar suara guru yang sedang mengajar. Lagi pula di sekolah itu ada perpustakaan sehingga ia berharap anaknya bisa belajar banyak hal yang berguna untuk hidupnya. Di situ juga banyak murid sekolah sehingga diharapkan Meng Zi akan terdorong untuk bersekolah dan rajin belajar. Meng Zi pun terpengaruh. Tiap hari ia selalu berusaha mendengarkan pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Di tempat itu ia belajar membaca.

Setelah bisa membaca ia mulai rajin membaca buku. Banyak buku kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan dipelajarinya dengan tekun. Ia juga berdiskusi dengan murid-murid yang ada di sekolah itu. Hari demi hari, tahun demi tahun, Ibu Meng Zi gembira melihat anaknya begitu suka pada belajar-mengajar. Dalam hatinya ia berkata, "Ini memang tempat yang tepat untuk anak saya bertumbuh!"

Karena kesukaanya belajar, berdiskusi, dan membaca buku, Meng Zi berkembang menjadi orang yang sangat dikagumi kepintaran dan hikmatnya. Bahkan ia dikenal sebagai seorang filsuf besar negri China.

0 comments:

Post a Comment