Friday, August 13, 2010

Agama Khonghucu Dalam Bermasyarakat Di Indonesia


share on facebook
Font Re-Size
Oleh : Xs. Dr. Oesman Arif

Nabi Khongcu menegaskan, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Itu artinya setiap orang wajib menjadi warga negara yang patuh kepada negara di mana saja dia menetap. Umat agama Khonghucu yang lahir di Indonesia oleh pemerintah Indonesia diberi status Kewarganegaraan Indonesia Asli, hal itu pantas disyukuri. Semua orang yang lahir di Indonesia mendapat status kewarganegaraan yang sama yaitu sebagai Warganegara Indonesia Asli. Umat agama Khonghucu Indonesia wajib menunjukkan kesetiaannya kepada negara Kesatuan Republik Indonesia dengan belajar lebih tekun dan bekerja lebih bersemangat agar masyarakat Indonesia hidup lebih sejahtera.

Nabi Khongcu menekankan kepada murid-muridnya untuk melaksankan empat hal.

a. Sejahterakan kehidupan rakyat.
b. Berikan rakyat pendidikan yang sesuai untuk membangun masa depannya.
c. Sempurnakan kehidupan rakyat dengan mengajarkan kesenian.
d. Ajaklah masyarakat untuk hidup dalam keharmonisan yang dinamis.

Umat Khonghucu di Indonesia perlu mengingat tugasnya, seperti yang ditekankan oleh Nabi Khongcu yaitu:
1). Mendukung program pemerintah menyejahterakan kehidupan rakyat.dengan melakukan aktivitas bisnis sesuai aturan yang ada
2). Mendukung program pemerintah mencerdaskan rakyat melalui pendidikan dengan cara mendirikan sekolah.
3). Membantu menyempurnakan kehidupan rakyat dengan menggiatkan kesenian.
4). Menjaga keharmonisan yang dinamis dalam kehidupan bermasyarakat dengan cara melaksanakan ajaran agama Khonghucu dan mengikuti berbagai kegiatan bersama yang diselenggarakan farum kerukuanan umat beragama.

Pada point empat di atas disebutkan istilah: keharmonisan yang dinamis yang dibedakan dengan keharmonisan yang tidak dinamis. Nabi Khongcu menjelaskan: Orang yang menyukai gunung bahagia, orang yang menyukai air bijaksana. Gunung menggambarkan sesuatu yang tenang tidak cepat berubah, air menggambarkan segala sesuatu yang mudah bergerak dan mudah berubah. Banyak orang menafsirkan kata menyukai air dengan tinggal di daerah pantai. Mereka mengartikan tinggal di derah pantai lebih cepat membawa keuntungan secara ekonomi. Kota pantai memang relatif lebih cepat berkembang dari pada kota pedalaman Sebaliknya, orang yang tinggal di pegunungan lebih tenang, lebih sejuk udaranya dan lebih nyaman, Zaman sekarang banyak orang membangun tempat peristirahatan di pegunungan.

Air dapat diartikan sebagai keharmonisan yang dinamis. Air itu cepat berubah bentuk dan mudah digerakkan. Masyarakat akan maju kehidupannya apabila dinamis.Masyarakatnya cepat bertindak dalam menanggapi perubahan situasi. Dalam masyarakat yang dinamis mungkin terjadi banyak gesekan yang menimbulkan masalah, tetapi hal itu perlu bagi kemajuan masyarakat itu sendiri. Gesekan-gesekan yang muncul dalam masyarakat perlu segera dinetralisir agar situasi menjadi tengan kembali. Ibarat air laut, setelah ombaknya pergi air itu tenang kembali.

0 comments:

Post a Comment