Wednesday, August 18, 2010

Zi Lu


share on facebook
Font Re-Size
Zi Lu ialah murid Nabi yang paling tua, perbedaan umurnya hanya 9 tahun lebih muda dari beliau. Ia jujur, terus terang, dan terbuka. Ia tidak pernah mengingkari janjinya. Sadar bahwa ia tidak sempurna, ia senang kalau ada orang menunjukkan kesalahannya. Nabi Kongzi memujinya yang tidak malu dan tetap tegar meskipun berpakaian buruk berdiri di samping orang yang berpakaian indah. Betapapun Nabi Kongzi mencintai Zi Lu, beliau menyadari pula akan kelemahan-kelemahannya,Terutama kekasarannya. Tepatnya, karena beliau demikian besar cintanya kepada murid ini, beliau tidak pernah ragu memarahi Zi Lu atau mengerem keterus-terangannya yang sering melampaui batas.

Pada Suatu hari Nabi bersabda, “Jalan Suci tidak dapat dijalankan,kukira lebih baik dengan naik rakit pergi ke laut lepas. Dalam hal ini hanya Tiong-yu (Zi Lu)-lah dapat mengikuti Aku.”mendengar itu Zi Lu sangat gembira.Nabi bersabda,”Yu,sungguh keberanianmu melebihi Aku,sayang kurang pandai memikirkan persoalannya.

Pada kesempatan lain, Zi Lu mendengar Nabi memuji Gan Yan (Yan Hui). Merasa cemburu ia bertanya, “Bila guru memimpin pasukan,siapakah yang akan Guru pilih sebagai pembantu?” Zi Lu tentu saja berharap Nabi akan menyebut dirinya. Tetapi nabi bersabda,”Kepada orang yang dengan tangan kosong berani melawan harimau, dengan tanpa alat berani menyebrangi bengawan, sekalipun binasa tidak merasa menyesal, Aku tidak akan memakainya. Orang yang kupilih ialah : yang di dalam menghadapi perkara mempunyai rasa khawatir dan suka memusyawarahkan rencana, sehingga dapat berhasil di dalam tugasnya.” Kasihan Zi Lu, ia hanya berdiri tertegun.

Tetapi Zi Lu bukanlah orang yang tanpa kemampuan. Ketika Nabi bertanya tentang kebolehan-kebolehan murid-murid, Zi Lu langsung menjawab, kalau ia diberi kesempatan memerintah sebuah negeri yang sedang dalam kekalutan besar, ia akan dapat membangun moral orang-orangnya dan memperbaiki negeri itu dalam tiga tahun. Betul juga, ketika ia diberi kekuasaan memerintah di negeri Wee, ia berhasil membawa keamanan dan kesejahteraan dalam waktu tiga tahun.

Sayangnya, terjadi pemberontakan menentang raja negeri Wee. Seorang murid lain yang menyertai Zi Lu, setelah melihat keadaan tidak dapat dipertahankan, melarikan diri; tetapi Zi Lu, meski saat terjadinya pemberontakan itu ia di luar ibu-kota, ia dengan gagah menerjang masuk dan gugur dalaam upaya menyelamatkan pembesar atasannya; benar seperti yang dikhawatirkan Gurunya, bahwa orang seperti Zi Lu akan mati tidak alami.




sumber : disini

0 comments:

Post a Comment