Thursday, September 23, 2010

Gelar Sembahyang di Kong Miao TMII


share on facebook
Font Re-Size
SETIAP orang memiliki cara sendiri-sendiri merayakan perayaan tiong ciu atau mid autumn festival. Bagi sebagian orang Tionghoa, ini saatnya reuni keluarga. Menikmati kue bulan aneka ragam, di tem ani secangkir teh, sambil menikmati bulan yang sedang bulat penuh. Tapi, setiap orang memiliki pandangan tersendiri mengenai perayaan tiong ciu atau yang bisa diartikan pertengahan musim gugur itu.

Termasuk, bagaimana umat Konghucu memandang perayaan ini. Uung Sendana, Sekjen Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) mengatakan setiap perayaan dalam kalender lunar, selalu menjadi saat yang bersamaan dengan ritual keagamaan. Pasalnya, agama Konghucu tidak bisa dilepaskan dari berbagai ritual dan tradisi budaya Tionghoa.

"Bagi kami setiap perayaan selaludimulai dengan persembahyangan," ucap pria kelahiran Bandung itu. Dia menuturkan, bahwa ada empat persembahyangan penting yang dilakukan umat Konghucu. Sembahyang Imlek (musim semi), Peh Cun (musim panas), Tong Ciu (musim gugur), dan sembahyang Tang Cik atau Onde (musim dingin).

"Jadi, setiap perayaan penting dalam kalender lunar selalu bertepatan dengan musim tertentu. Makanya, itu tidak bisa dilepaskan dari ritual persembahyangan. Menurut saya itu lebih penting ketimbang sisi euforia saja," tutur pria berkacamata itu lagi. Maka dari itu, menjelang puncak perayaan tiong ciu pada Selasa (21/9) mendatang, pihaknya sudah memiliki rencana untuk menggelar sembahyang bersama di Kongmiao, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur.

Kegiatan persembahyangan akan digelar Selasa (21/9) malam. Selain kegiatan persembahyangan. Matakin juga akan menjadikan momen itu sebagai acara ramah tamah dan silaturahmi antara umat Konghucu dan pengurus Matakin. Sebatas informasi, keberadaan Kongmiao Konghucu di TMII akan rampung November 2010.

Bangunan Kong Miao akan terdiri dari tiga bangunan yang semuanya akan menghadap ke utara (menghadap jalan). Bila dilihat dari arah selatan, bangunan pertama adalah bangunan dengan atap berbentuk lingkaran berdiameter 9 meter. Bangunan itu nantinya akan menjadi per-lambang Tian (Tuhan YME). Sementara di dua bangunan lainnya adalah bagunan yang menjadi per-lambang /; (bumi atau semesta) dan ren (manusia)



sumber : http://bataviase.co.id

Please write a comment after you read this article. Thx..!!

0 comments:

Post a Comment